Kisah ini dibuat saat umur sedang memasuki masa ideal untuk dicekoki tentang pernikahan dan other stuff. Dan tambahan beberapa huruf di nama panjang yang menambah nilai tawar dalam panaik. Meskipun masih standar karena status yg berubah dari mahasiswa jadi pengangguran.. paan sih? Sebagai suku bugis tulen.. ngakunya, padahal pengetahuan soal "bugis" sangat minim baik sejarah maupun adat istiadatnya. Tapi gak apa-apa kan cerita dikit soal sebagian kecil adat dari suku pelancong ini. Hitung-hitung melestarikan ingatan tentang budaya kita yang telah tergerus arus globalisasi (maaf gaje) the story begins.. Well, "Turung" merupakan sebuah kata dalam bahasa bugis yang berarti berkunjung (biasanya digunakan bersama dengan hal-hal berbau acara atau hajatan, contohnya pernikahan, aqiqah, dan penamatan Al Qur'an). Meskipun begitu "Turung" bukanlah kegiatan berkunjung di hari H atau kondangan (memenuhi undangan). "Turung" dilakukan sehari sebelum har...
"Twenty years from now you will be more disappointed by the things that you didn't do than by the ones you did do. So throw off the bowlines. Sail away from the safe harbor. Catch the trade winds in your sails. Explore. Dream. Discover" -Mark Twain