Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2016

Jelajah Borneo : Balikpapan Kota Beriman part. 2

"Pengaruh Harga Tambang Terhadap Daya Beli Masyarakat di Pasar Balikpapan Permai" yang di atas itu bukan judul skripsi, bukan. aku bukan anak ekonomi. aku juga bukan mahasiswa tingkat akhir yang sedang menyusun skripsi. sudah bukan. yang diatas adalah selingan kisah yang akan kuceritakan dalam pengalamanku tinggal di Balikpapan. Selain ngurus anak (nasib pengangguran). sekali-kali aku juga ikut kakakku menjual di pasar (jangan tertawa, tidak ada yang salah dengan pasar). Jangan salah, kakakku berjualan pakaian anak-anak dengan branded-branded ternama kualitas original. Kami menjual mulai dari merk Gap, GW, L.Nice, HM dan Nak-Nak. Yang sering beli baju online pasti sudah akrab dengan merk-merk yang memang terkenal di kalangan anak-anak sejak dahulu kala. Kami menjual di pasar Balikpapan Permai yang lebih dikenal dengan BP. Kios jualan sendiri cukup strategis karena dekat dengan jalan masuk tepatnya dibelakang penjual emas. Luas kiosnya sendiri sekitar 3x2 meter. Kakakku sud

Jelajah Borneo : Balikpapan Kota Beriman Part 1

Lagi menetap di Pulau Borneo, tepatnya di Balikpapan sampai waktu yang tidak ditentukan. Bukan untuk merantau cari kerja sih, cuma lagi dipanggil oleh kakak buat temenin. Tapi kalo rejeki dan tiba-tiba dapat kerja ya why not. Kenapa judulnya Jelajah Borneo, soalnya bukan cuma Balikpapan yang ingin dan akan aku kunjungi tapi juga kota kabupaten lain yang ada di salah satu pulau terbesar Indonesia ini yaitu Muara Jawa (Handil), Samarinda, Bontang dan Batu Licin (Semoga dapat panggilan dan ijin buat pergi). aamiin.. Cerita pertama di mulai di Balikpapan. Ini kali kedua aku ke kota ini, pertama kali 16 tahun yang lalu tepatnya tahun 2002 saat aku masih kelas 2 sd. Dulu perginya sama alm. mama dan keluarga yang lain untuk menghadiri pernikahan om. Perginya lewat Makassar naik kapal laut sehari semalam. Pulangnya juga naik kapal laut tapi lewat Parepare. Satu kejadian yang paling membekas saat pulang adalah ketika sudah di jemput dan menuju rumah dengan pete-pete (baca: angkot), kami malah