Lagi menetap di Pulau Borneo, tepatnya di Balikpapan sampai waktu yang tidak ditentukan. Bukan untuk merantau cari kerja sih, cuma lagi dipanggil oleh kakak buat temenin. Tapi kalo rejeki dan tiba-tiba dapat kerja ya why not.
Kenapa judulnya Jelajah Borneo, soalnya bukan cuma Balikpapan yang ingin dan akan aku kunjungi tapi juga kota kabupaten lain yang ada di salah satu pulau terbesar Indonesia ini yaitu Muara Jawa (Handil), Samarinda, Bontang dan Batu Licin (Semoga dapat panggilan dan ijin buat pergi). aamiin..
Cerita pertama di mulai di Balikpapan. Ini kali kedua aku ke kota ini, pertama kali 16 tahun yang lalu tepatnya tahun 2002 saat aku masih kelas 2 sd. Dulu perginya sama alm. mama dan keluarga yang lain untuk menghadiri pernikahan om. Perginya lewat Makassar naik kapal laut sehari semalam. Pulangnya juga naik kapal laut tapi lewat Parepare. Satu kejadian yang paling membekas saat pulang adalah ketika sudah di jemput dan menuju rumah dengan pete-pete (baca: angkot), kami malah dapat kecelakaan dimana aku, mama dan adikku yang ikut menjemput terlempar dari pete-pete dan harus berakhir di rs. Hingga beberapa saat lamanya aku tidak pernah lagi ke Balikpapan. Akhirnya baru dapat kesempatan sekarang. Perginya naik pesawat dan seperti biasa 'SENDIRIAN', kalo sudah sampe baru di jemput di Bandara. Sampelah aku di Bandara Sepinggan yang disebut-sebut sebagai salah satu bandara terbaik Indonesia (Yay or Nay?). Aku sendiri tidak bisa menilai apakah bandara ini bagus ato tidak, menurutku sama saja. Yang cukup menarik adalah backdrop tulisan "Selamat datang di Balikpapan" nya yang bikin pengen foto disitu (maklum anak alay jaman sekarang, view cantik dikit cekrek..). Tapi berhubung akunya sendiri sepi menanti (apasih) jadinya gak sempat foto deh.. Yasud lah.. anytime..
Nah, Bagaimana Balikpapan?
Ingatan 16 tahun laluku tentang Balikpapan adalah pemandangan sepanjang jalan cerobong pabrik-pabrik batubara yang menyembul di antara pepohonan hijau dengan asapnya yang membumbung tinggi. Sekarang aku tidak melihatnya atau mungkin belum. (kabarnya sih sekarang tambang di Balikpapan yang merupakan komoditi utama sedang sangat lesu terutama industri batubaranya, banyak yang di phk.. sad). Sekarang yang terlihat sepanjang jalan adalah warung-warung Jawa yang berjubel (kayaknya semua masakan khas setiap daerah di Jawa sana ada di sini). Saingan sama warung padang yang juga menjamur sepanjang jalan. Jalanan dan rumah-rumah di Balikpapan mengingatkanku akan Parepare tapi sedikit lebih sepi. Jalanannya sendiri lumayan agak ngeri karena tanjakan dan turunan yang curam meskipun kebanyakan lurus.
Kemudian tinggallah aku beberapa saat di rumah kakakku. Rumahnya adalah rumah dinas yang terletak cukup jauh di tepi hutan (ngeri kan), tepatnya di Kilo 11. Tempatnya asli jauh dari pusat kota. Tetangganya cuma 4, itupun jarang bersosialisasi soalnya semua sibuk bekerja.
Sudah 2 minggu lebih, apa saja yang kulakukan?
Karena kakak dan iparku sibuk bekerja, jadi sepanjang hari hanya aku yang di rumah bersama dengan keponakan ku yang karena ada aku jadi dia sudah tidak pernah mau ke rumah pengasuhnya. Bukan. Bukan karena dia sangat suka padaku, tapi karena aku yang jaga dia bisa bebas ngapain aja. Dasarnya anak jaman sekarang, dia sedikit nakal (lupakan soal ini, namanya juga anak-anak). Tinggal di rumah tepi kota tentu saja sepi banget. Hiburanku hanya saat aku melihat tupai yang lari2 (soalnya baru liat, selain tupai hutan belakang rumah juga menjadi tempat hidup untuk biawak, bermacam2 serangga, monyet, ular dan berbagai hewan lainnya).
Tapi pernah juga sih jalan2 ke salah satu tempat wisatanya yaitu Caribbean Waterpark yang terletak di Balikpapan Regency. Namanya waterpark tentu saja yang akan terbayang adalah wisata kolam renang dengan berbagai wahana permainan airnya. Begitulah adanya, meskipun dibandingkan dengan yang ada di Makassar seperti Bugis Waterpark atau Gowa Discovery Park, yang di Balikpapan masih lebih kecil. Tapi lumayanlah karena konsepnya ala Pirates of the Caribbean sesuai namanya jadi cukup unik soalnya Banyak hiasan Kapten Jack dan teman-temannya.
Untuk tempat wisata, di Balikpapan mungkin tidak banyak baik wisata alam maupun wisata buatannya. Kalo wisata mall mah banyak (kabarnya Balikpapan punya banyak mall, meskipun aku belum pernah ke salah satunya sih). Tapi jangan salah, untuk urusan kuliner Balikpapan cukup juara. Meski di sepanjang jalan kebanyakan warung Jawa atau Padang, tapi daerah yang terkenal dengan Soto Banjarnya ini bisa jadi surganya oleh-oleh. Berbagai penganan dari Ikan maupun seafood lainnya seperti kepiting bisa di dapat di sini. Salah satunya adalah Peyek Kepiting yang aku dapat saat belanja ke Maxi (di Balikpapan, Maxi jadi supermarket andalan kalau mau mencari kebutuhan dengan harga lebih murah. Indom*** dan Alfam*** sendiri masih jarang di sini). Na kembali ke Peyek Kepiting. Kemasannya cocok banget buat oleh-oleh, bentuk peyeknya sendiri berbeda dari peyek biasanya yang tipis2, yang ini tebal dan bulat. Rasanya? hmm... kepitingnya cukup berasa dengan bumbu lada hitam yang enak.. Yup, kaltim memang cukup terkenal dengan kekayaan kepitingnya. Selain peyek ada juga yang di Abon (nama terkenalnya 'Bonting', kependekan dari Abon Kepiting). Yang paling terkenal tentu saja Amplang yaitu snack yang terbuat dari Ikan. Amplang sendiri cukup berbeda di setiap daerah misalnya yang paling sering di dapat di Balikpapan adalah Amplang cap kuku macan yang terbuat dari ikan tenggiri, beda lagi bentuknya di Batu licin amplangnya lebih kecil-kecil enak, di Handil malah lebih unik karena Amplangnya terbuat dari Ikan Bandeng. Nyum..
Well, sekarang sudah masuk bulan Ramadhan... Selamat berpuasa untuk semua ummat muslim. Sekarang aku sedikit mengerti mengapa namanya Balikpapan kota beriman, mungkin karena baik cara berpakaian dan tingkah laku orang-orang di sini sesuai dengan tuntunan Islam. Para Ibu-ibu menggunakan gamis dan Jilbab syar'i dan sangat ramah di manapun berada. Satu yang paling kusuka adalah tradisi bersalaman sehabis shalat yang masih dipegang teguh.. di Sulawesi sendiri tradisi ini hanya ada saat lebaran.
To be Continued..
Kenapa judulnya Jelajah Borneo, soalnya bukan cuma Balikpapan yang ingin dan akan aku kunjungi tapi juga kota kabupaten lain yang ada di salah satu pulau terbesar Indonesia ini yaitu Muara Jawa (Handil), Samarinda, Bontang dan Batu Licin (Semoga dapat panggilan dan ijin buat pergi). aamiin..
Cerita pertama di mulai di Balikpapan. Ini kali kedua aku ke kota ini, pertama kali 16 tahun yang lalu tepatnya tahun 2002 saat aku masih kelas 2 sd. Dulu perginya sama alm. mama dan keluarga yang lain untuk menghadiri pernikahan om. Perginya lewat Makassar naik kapal laut sehari semalam. Pulangnya juga naik kapal laut tapi lewat Parepare. Satu kejadian yang paling membekas saat pulang adalah ketika sudah di jemput dan menuju rumah dengan pete-pete (baca: angkot), kami malah dapat kecelakaan dimana aku, mama dan adikku yang ikut menjemput terlempar dari pete-pete dan harus berakhir di rs. Hingga beberapa saat lamanya aku tidak pernah lagi ke Balikpapan. Akhirnya baru dapat kesempatan sekarang. Perginya naik pesawat dan seperti biasa 'SENDIRIAN', kalo sudah sampe baru di jemput di Bandara. Sampelah aku di Bandara Sepinggan yang disebut-sebut sebagai salah satu bandara terbaik Indonesia (Yay or Nay?). Aku sendiri tidak bisa menilai apakah bandara ini bagus ato tidak, menurutku sama saja. Yang cukup menarik adalah backdrop tulisan "Selamat datang di Balikpapan" nya yang bikin pengen foto disitu (maklum anak alay jaman sekarang, view cantik dikit cekrek..). Tapi berhubung akunya sendiri sepi menanti (apasih) jadinya gak sempat foto deh.. Yasud lah.. anytime..
Nah, Bagaimana Balikpapan?
Ingatan 16 tahun laluku tentang Balikpapan adalah pemandangan sepanjang jalan cerobong pabrik-pabrik batubara yang menyembul di antara pepohonan hijau dengan asapnya yang membumbung tinggi. Sekarang aku tidak melihatnya atau mungkin belum. (kabarnya sih sekarang tambang di Balikpapan yang merupakan komoditi utama sedang sangat lesu terutama industri batubaranya, banyak yang di phk.. sad). Sekarang yang terlihat sepanjang jalan adalah warung-warung Jawa yang berjubel (kayaknya semua masakan khas setiap daerah di Jawa sana ada di sini). Saingan sama warung padang yang juga menjamur sepanjang jalan. Jalanan dan rumah-rumah di Balikpapan mengingatkanku akan Parepare tapi sedikit lebih sepi. Jalanannya sendiri lumayan agak ngeri karena tanjakan dan turunan yang curam meskipun kebanyakan lurus.
Kemudian tinggallah aku beberapa saat di rumah kakakku. Rumahnya adalah rumah dinas yang terletak cukup jauh di tepi hutan (ngeri kan), tepatnya di Kilo 11. Tempatnya asli jauh dari pusat kota. Tetangganya cuma 4, itupun jarang bersosialisasi soalnya semua sibuk bekerja.
Sudah 2 minggu lebih, apa saja yang kulakukan?
Karena kakak dan iparku sibuk bekerja, jadi sepanjang hari hanya aku yang di rumah bersama dengan keponakan ku yang karena ada aku jadi dia sudah tidak pernah mau ke rumah pengasuhnya. Bukan. Bukan karena dia sangat suka padaku, tapi karena aku yang jaga dia bisa bebas ngapain aja. Dasarnya anak jaman sekarang, dia sedikit nakal (lupakan soal ini, namanya juga anak-anak). Tinggal di rumah tepi kota tentu saja sepi banget. Hiburanku hanya saat aku melihat tupai yang lari2 (soalnya baru liat, selain tupai hutan belakang rumah juga menjadi tempat hidup untuk biawak, bermacam2 serangga, monyet, ular dan berbagai hewan lainnya).
Tapi pernah juga sih jalan2 ke salah satu tempat wisatanya yaitu Caribbean Waterpark yang terletak di Balikpapan Regency. Namanya waterpark tentu saja yang akan terbayang adalah wisata kolam renang dengan berbagai wahana permainan airnya. Begitulah adanya, meskipun dibandingkan dengan yang ada di Makassar seperti Bugis Waterpark atau Gowa Discovery Park, yang di Balikpapan masih lebih kecil. Tapi lumayanlah karena konsepnya ala Pirates of the Caribbean sesuai namanya jadi cukup unik soalnya Banyak hiasan Kapten Jack dan teman-temannya.
Untuk tempat wisata, di Balikpapan mungkin tidak banyak baik wisata alam maupun wisata buatannya. Kalo wisata mall mah banyak (kabarnya Balikpapan punya banyak mall, meskipun aku belum pernah ke salah satunya sih). Tapi jangan salah, untuk urusan kuliner Balikpapan cukup juara. Meski di sepanjang jalan kebanyakan warung Jawa atau Padang, tapi daerah yang terkenal dengan Soto Banjarnya ini bisa jadi surganya oleh-oleh. Berbagai penganan dari Ikan maupun seafood lainnya seperti kepiting bisa di dapat di sini. Salah satunya adalah Peyek Kepiting yang aku dapat saat belanja ke Maxi (di Balikpapan, Maxi jadi supermarket andalan kalau mau mencari kebutuhan dengan harga lebih murah. Indom*** dan Alfam*** sendiri masih jarang di sini). Na kembali ke Peyek Kepiting. Kemasannya cocok banget buat oleh-oleh, bentuk peyeknya sendiri berbeda dari peyek biasanya yang tipis2, yang ini tebal dan bulat. Rasanya? hmm... kepitingnya cukup berasa dengan bumbu lada hitam yang enak.. Yup, kaltim memang cukup terkenal dengan kekayaan kepitingnya. Selain peyek ada juga yang di Abon (nama terkenalnya 'Bonting', kependekan dari Abon Kepiting). Yang paling terkenal tentu saja Amplang yaitu snack yang terbuat dari Ikan. Amplang sendiri cukup berbeda di setiap daerah misalnya yang paling sering di dapat di Balikpapan adalah Amplang cap kuku macan yang terbuat dari ikan tenggiri, beda lagi bentuknya di Batu licin amplangnya lebih kecil-kecil enak, di Handil malah lebih unik karena Amplangnya terbuat dari Ikan Bandeng. Nyum..
Well, sekarang sudah masuk bulan Ramadhan... Selamat berpuasa untuk semua ummat muslim. Sekarang aku sedikit mengerti mengapa namanya Balikpapan kota beriman, mungkin karena baik cara berpakaian dan tingkah laku orang-orang di sini sesuai dengan tuntunan Islam. Para Ibu-ibu menggunakan gamis dan Jilbab syar'i dan sangat ramah di manapun berada. Satu yang paling kusuka adalah tradisi bersalaman sehabis shalat yang masih dipegang teguh.. di Sulawesi sendiri tradisi ini hanya ada saat lebaran.
To be Continued..
Comments
Post a Comment