Skip to main content

Definisi Globalisasi dan Analisis Dinamika Globalisasi dan Dampak Globalisasi di Negara Miskin atau Berkembang

Globalisasi, sebuah kata yang selalu diucapkan. Sangat sering orang mengatakan di era globalisasi, dalam arus globalisasi, dan lain-lainnya yang menyinggung kata globalisasi. Namun apa sebenarnya definisi  globalisasi itu? Bagaimana dinamikanya dan apa dampaknya pada negara berkembang/ miskin?
Definisi Globalisasi
Globalisasi berasal dari kata global dimana ini memberikan pengertian bahwa globalisasi mencakup seluruh dunia. Globalisasi kemudian didefinisikan sebagai proses terintegrasinya bagian-bagian dunia dalam perdagangan barang, sebaran informasi dan unsur budaya dalam mekanisme pasar.

Adapun pengertian Globalisasi menurut Para Ahli yaitu :
Ø   Thomas L. Friedman : Globalisasi memiliki dimensi ideology dan teknologi. Dimensi ideologi yaitu kapitalisme dan pasar bebas, sedangkan dimensi teknologi adalah teknologi informasi yang telah menyatukan dunia.
Ø   Princenton N. Lyman : Pengertian Globalisasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat atas saling ketergantungan dan hubungan antara Negara-negara didunia dalam hal perdagangan dan keuangan.
Ø   Malcom Waters : Globalisasi adalah sebuah proses sosial yang berakibat bahwa pembatasan geografis pada keadaan sosial budaya menjadi kurang penting, yang terjelma didalam kesadaran orang.
Ø   Lucian W. Pye : Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world culture).
Ø   Laurence E. Rothenberg. Globalisasi adalah percepatan dan intensifikasi interaksi dan integrasi antara orang-orang, perusahaan, dan pemerintah dari negara yang berbeda.
Ø   Emanuel Ritcher : Globalisasi adalah jaringan kerja global secara bersamaan menyatukan masyarakat yang sebelumnya terpencar-pencar dan terisolasi kedalam saling ketergantungan dan persatuan dunia.
Ø   Josep Klapper, 1990 : Globalisasi secara intensif terjadi pada abad ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi.  Kontak budaya tidak perlu melalui kontak fisik karena kontak melalui media telah memungkinkan.  Karena kontak ini tidak bersifat fisik dan individual, maka ia bersifat massal yang melibatkan sejumlah besar orang.
Ø   Peter Drucker : menyebutkan globalisasi sebagai zaman transformasi sosial.
Ø   Scholte : Globalisasi  juga diartikan dengan semakin diturunkankan batas antar negara, misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa, maupun migrasi.
Ø   Beerkens : Keterkaitan seluruh dunia antara negara-bangsa menjadi dilengkapi dengan globalisasi sebagai sebuah proses di mana pengaturan sosial dasar (seperti kekuasaan, budaya, pasar, politik, hak, nilai, norma, ideologi, identitas, kewarganegaraan, solidaritas) menjadi disembedded dari spasial mereka konteks (terutama negara-bangsa) karena massification percepatan, difusi flexibilisation, dan perluasan arus transnasional orang, produk, gambar dan informasi keuangan
Ø   Tom G. Palmer : globalisasi sebagai “penyusutan atau penghapusan negara-diberlakukan pembatasan pertukaran lintas batas dan sistem global yang semakin terintegrasi dan kompleks produksi dan pertukaran yang telah muncul sebagai akibat.
Ø   Leonor Briones : Demokrasi bukan hanya dalam bidang perniagaan dan ekonomi namun juga mencakup globalisasi institusi-institusi demokratis, pembangunan sosial, hak asasi manusia, dan pergerakan wanita.
Ø   Steger : kondisi sosial yang ditandai dengan adanya interkoneksi ekonomi, politik, budaya, dan lingkungan global dan arus yang membuat banyak dari perbatasan saat ini sudah ada dan batas-batas tidak relevan.
Ø   Anthony Giddens (1989) : proses peningkatan kesalingtergantungan masyarakat dunia dinamakan dengan globalisasi. Ditandai oleh kesenjangan tingkat kehidupan antara masyarakat industri dan masyarakat dunia ketiga (yang pernah dijajah Barat dan mayoritas hidup dari pertanian).
Ø   Wikipedia Ensiklopedia : Globalisasi atau penyejagatan adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.
Ø   A.G. McGrew : Globalisasi adalah proses dimana berbagai peristiwa, keputusan, dan kegiatan di belahan dunia yang satu dapat membawa konsekuensi penting bagi berbagai individu dan masyarakat di belahan dunia yang lain.
Ø   Menurut Afdjani (2007 bahwa: Globalisasi pada hakikatnya ternyata telah membawa nuansa budaya dan nilai yang mempengaruhi selera dan gaya hidup masyarakat. Melalui media yang kian terbuka dan kian terjangkau, masyarakat menerima berbagai informasi tenteng peradaban baru yang datang dari seluruh penjuru dunia. Padahal, kita menyadari belum semua warga degara mampu menilai sampai dimana kita sebagai bangsa berada. Begitulah, misalnya banjir informasi dan budaya baru yang dibawa media tak jarang teramat asing dari sikap hidup dan norma yang berlaku. Terutama masalah pornografi dimana sekarang wanita–wanita Indonesia sangat terpengaruh oleh trend mode dari Amerika dan Eropa yang dalam berbusana cenderung minim,yang kemudian ditiru habis-habisan.
Ø   Selo Soemardjan : Globalisasi adalah suatu proses terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antarmasyarakat di seluruh dunia. Tujuan globalisasi adalah untuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah tertentu yang sama misalnya yerbentuknya PBB, OKI
Ø   Achmad Suparman : Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah
Ø   Albrow : Globalisasi mengacu pada semua proses dimana masyarakat dunia dimasukkan ke dalam sebuah masyarakat tunggal dunia, masyarakat global.
Ø   Takis Fotopoulos : globalisasi ekonomi “sebagai pembukaan dan deregulasi pasar komoditas, modal dan tenaga kerja yang menyebabkan globalisasi neoliberal ini.” globalisasi politik “bernamamunculnya elit transnasional dan keluar pentahapan dari negara-bangsa.” globalisasibudaya “adalah homogenisasi budaya di seluruh dunia.
Ø   Merriam Webster Dictionary : perkembangan ekonomi global yang semakin terintegrasi ditandai terutama oleh perdagangan bebas, arus modal yang bebas, dan menekan lebih murah pasar tenaga kerja asing.
Ø   Dr. Nayef R.F. Al-Rodhan : Globalisasi adalah proses yang meliputi penyebab, kasus, dan konsekuensi dari integrasi transnasional dan transkultural kegiatan manusia dan non-manusia.
Ø   Para Globalis : Globalisasi adalah sebuah kenyataan yang memiliki konsekuensi nyata terhadap bagaimana orang dan lembaga di seluruh dunia berjalan.
Dinamika Globalisasi
Globalisasi sebagai sebuah fenomena mulai menampakkan dirinya pada sekitar tahun delapan puluhan abad ini. Dan pemunculan itu setidaknya sangat berkiatan erat dengan 3 peristiwa besar yang masing-masing mewakili ranah politik, teknologi dan ekonomi. Ketiga peristiwa itu adalah:
1. Ranah politik: berupa berakhirnya perang dingin antara Timur –yang dalam hal ini diwakili oleh Uni Soviet- dan Barat yang dalam hal ini diwakili oleh Amerika. Tentu saja dengan “kekalahan” di pihak Uni Soviet yang belakangan harus rela membiarkan wilayahnya tercabik dan melepaskan diri satu persatu.
2. Ranah teknologi: yang mewujud dalam revolusi informasi, dimana terjadi peningkatan besar dalam bidan teleomunikasi dan menyebabkan terbukanya arus informasi seluas-luasnya. lain.
3.Ranah ekonomi: berupa lahirnya Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) pada tahun 1995 yang kemudian menjadi jalan awal ide pasar dan perdagangan bebas di antara semua negara. Satu hal unik yang patut dicatat adalah bahwa globalisasi belum pernah terjadi atau ditemukan pada abad-abad sebelumnya, meskipun beberapa negara atau bangsa memiliki kekuasaan penuh atas bangsa lainnya secara militer dan ekonomi.
Menurut Kennedy sendiri, Globalisasi dimulai dari 1850-1914 yaitu penyebaran nilai liberal dalam ekonomi yang menekankan mengenai kebebasan individu. Kemudian tahun 1900 sebagai globalisasi kedua yang juga dinamakan the social dimana tejadi perombakan struktur sosial. IMF dan Bank dunia kemudian muncul sebagai akibat dari Bretton Woods. Lalu Muncul GATT dan terjadi keinginan untuk mengubah tatanan ekonomi menjadi perdagangan bebas. Nilai yang mengalami globalisasi adalah hak asasi manusia, nondiskriminasi, rule of law, federalisme, otonomi daerah, konstitusionalisme, termasuk peraturan prudensial, Basel II, good corporate governance, serta konsep baru tentang regulasi pasar (the pragmatically regulated market). Globalisasi ini juga menghasilkan the European Commission, NAFTA, dan WTO. Lalu di abad ini mulai muncul banyak organisasi regional seperti Uni Eropa, ASEAN, Liga Arab dan lainnya serta organisasi internasional seperti PBB yang membuka lebar-lebar pintu bagi globalisasi
Dampak Globalisasi pada negara Miskin
Globalisasi bukanlah pemberian Tuhan. Globalisasi merupakan suatu konsep dan aturan yang dibuat oleh manusia. Konsep globalisasi dapat diubah sesuai dengan kebutuhan manusia. Adalah Free Market yang merupakan konsep yang ingin dijabarkankan oleh penulis. Dimana Free market adalah turunan dari globalisasi itu sendiri. Hal ini sesuai dengan orientasi dunia ini yang berfokus kepada masalah ekonomi.
Globalisasi adalah free market. Dimana aturan ini dibuat oleh Negara maju. Konsepnya, pemerintah harus menghilangkan semua halangan yang mencegah pendistribusian barang dan jasa yang melintasi baras Negara. Di dalam teori, globalisasi akan membawa manfaat bagi seluruh semua pihak. Termasuk Negara berkembang. Negara maju membuat aturan ini dalam rangka memberi kesempatan kepada Negara berkembang untuk mempromosikan domestik produk dan local firms yang termarjinalisasi ketika kolonialisme berlangsung. Tapi, dalam prakteknya, aturan yang dibuat oleh Negara maju ini dapat membawa resiko yang dapat menghancurkan kemakmuran suatu Negara, bahkan dalam sekejap mata. Seperti yang telah kita saksikan di Asia Timur dan,kemudian, Argentina.
Dampak Negatif Globalisasi
Seperti yang dijelaskan diatas, globalisasi merupakan konsep yang ditelurkan oleh Negara maju. Dalam membuat aturan, biasanya Negara meju menggunakan one-size-fits-all. Akibatnya, Negara berkembang tidak dapat menggunakan ability yang dimiliki untuk memilih aturan yang cocok dengan tingkat kemajuan Negara mereka.
Negara berkembang tentunya memiliki industri -industri di negaranya. Industri-industri ini dijalankan oleh pemerintah dan swasta. Hasil industri ini kemudian digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya. Globalisasi (free market) membiarkan adanya perdagangan yang melintasi batas Negara. Produk Industri Negara maju dapat dijual di Negara berkembang. Negara maju memiliki teknologi yang tinggi. Maka, dalam proses produksi, production cost Negara maju lebih rendah daripada Negara berkembang. Karena itu, produksi mereka lebih efisien, murah, dan dan dapat diproduksi lebih banyak. Bila kedua hasil produksi yang berbeda ini dilempar pada pasar yang sama,maka tentu saja konsumen akan lebih memilih hasil produksi yang lebih murah. Keadaan ini akan sangat tidak menguntungkan bagi pengusaha local. Produk mereka tidak akan bisa bersaing dengan produk Negara maju. Oleh karena itu, globalisasi dalam bidang ekonomi, jika tidak dibuat aturan yang baik, hanya akan merugikan Negara berkembang.
Selain itu, globalisasi cenderung membuat Negara berkembang sebagai pasar bagi Negara maju. Jika dilihat dari jumlah penduduk, sebagian besar Negara maju berada pada posisi teratas dalam kepadatan penduduk. Tentunya ini merupakan pasar yang besar bagi bagi mereka Apalagi ada kecenderungan penduduk Negara berkembang sebagian besar bersifat konsumtif.
Dampak Positif Globalisasi
Dalam perdagangan internasional, dikenap teori keunggulan komparatif (comparative adventage). Teori ini dikemukakan oleh oleh David Ricardo dimana keunggulan komparatif ada karena terdapat perbedaan biaya produksi, yakni keuntungan yang diukur dari jumlah biaya produksi. Ini memberikan penjelasan bahwa setiap Negara punya spesialisasi terhadap produk tertentu. Dengan adanya spesialisasi di perdagangan internasional, maka suatu Negara bisa masuk dalam alur perdagangan dunia, termasuk Negara berkembang. Globalisasi ibarat arena dimana Negara berkembang dapat “unjuk gigi” dengan Negara maju.
China sebagai Negara berkembang meembuktikan bahwa globalisasi dapat membawa keuntungan bagi Negara berkembang. Perkembangan China menjadi raksasa ekonomi tidak dapat dipisahkan dari globalisasi. Globalisasi lah yang membantu produk China dikenal di seluruh dunia. Globalisasi lah yang membuat produk China dapat dipasarkan di berbagai belahan dunia.
Globalisasi dalam ekonomi melahirkan free market. Jika ingin masuk dalam perdagangan internasional, maka suatu Negara harus berkompetisi dengan Negara lain. Ini mengharuskan Negara berkembang untuk memaksimalkan sumber daya yang dimiliki untuk mengasilkan produk yang dapat berkompetisi di perdagangan internasional (sebab menurut ilmu geografi ekonomi, setiap tempat memilki keunggulan di suatu produk tertentu). kaum liberal berpendapat bahwa kompetisi melahirkan efisiensi. Dengan kompetisi, para produsen akan berusaha untuk menyediakan produk yang berkualitas baik. Tentu ini akan menguntungkan pihak produsen dan konsumen. Di pihak produsen, kompetisi mengakibatkan produsen meningkatkan hasil produksinya. Baik dalam kuantitas atau pun dalam kualitas. Di pihak konsumen, tentu keuntungan yang didapat adalah hasil produk yang baik dan pilihan yang banyak terhadap suatu jenis produk.
Lalu bagaimana sebenarnya sikap yang harus diambil oleh Negara berkembang dalam menghadapi globalisasi. Mahathir Mohamad menuliskan dalam sebuah artikel,”National policies should largely be made by national goverments an not n their behalf by global institutions or other governments. Moreover, one size does not fit all when it comes to policy making and , therefore, the policies of the IMF and the rules of the WTO have to be looked at again, in the light of recent experience”. Menurut kutipan di atas, Mohathir Mohamad mendukung adanya liberalisasi ekonomi, namun ingin suatu Negara menyetujui suatu aturan yang sama dengan keadaan negaranya. Bukan dengan one-size-fits-all. Dalam pendekatan ini, Negara memilih cara dan tingkat “pembukaan” negaranya. Dimana kerjasama dan kompetisi antara local firm dengan foreign firms, dan beberapa sector yang ingin diliberalisasi tetap membutuhkan perlindungan untuk kebaikann Negara berkembang itu sendiri.

Apa yang penting adalah Negara berkembang diberikan hak dan ruang untuk melihat ulang pengaruh dari globalisasi, dan menentukan aspek mana yang akan mereka gunanakan pada masa yang akan, dan aspek mana dari globalisasi yang harus “dibuang”. Terlalu berbahaya jika untuk membirkan free market, atau institusi global, untuk merebut peran pemerintah. Untuk itu, seperti yang sudah dijelaskan diatas, perlu adanya aturan globalisasi yang tidak one-size-fits.

Comments

Popular posts from this blog

Profil Deng Lun

Mumet dengan kerjaan, jadi mau update lagi deh biar fresh. Kali ini aku mau nulis profil salah satu aktor China favoritku. Awalnya mau nulis Yang Yang sih tapi dianggurin aja datanya. Nanti deh. Sekarang soalnya ngebet banget sama si senyum lebar, Deng Lun. Soalnya drama yang dia bintangi tuh oke banget. Ini dia profilnya Nama: Deng Lun Born: October 21 st , 1992 (yes, kami Cuma beda setahun) in Shijiazhuang, Hebei Prov Tinggi: 185 cm Berat: 65 kg Deng Lun merupakan lulusan Shanghai Theatre Academy dan memulai karirnya sejak 2013 dalam Drama TV berjudul “Flowers in Fog” (belum nonton sih) kemudian main di beberapa drama lainnya dan akhirnya karirnya terus menanjak. Aku sendiri jatuh hati sama dia waktu dia main di drama berjudul “Because of Meeting You” yang merupakan drama remake dari drama Korea berjudul “Jang Bo-ri is here”. Di drama ini ia berperan sebagai Li Yunkai, seorang pengacara yang merupakan teman masa kecil tokoh utama perempuan. Perannya yang ceria dan

Itazura na Kiss in all versions

Hajimemashite.. Maaf lagi sok Jepang.. Kali ini aku mau bahas soal salah satu Dorama Jepang yang saking populernya sampe diadaptasi dalam berbagai versi. Eng ing eng.. Itazura na Kiss.. Sudah pada nonton versi apa saja? Tenang aku juga belum nonton semua kok. Tapi bagaimana pun versinya kisahnya Cuma satu yaitu bercerita tentang Seorang cewek SMA yang kurang pintar dari kelas F (disini kelas dibagi berdasarkan kepintaran muridnya dan diurut dari A untuk yang paling pintar hingga F untuk yang paling kurang pintar) bernama Aihara Kotoko yang jatuh cinta dengan orang paling populer di sekolahnya dari kelas A bernama Irie Naoki sejak tahun pertama. Di tahun seniornya, Ia kemudian mengakui perasaannya lewat surat cinta kepada Naoki dan ditolak mentah-mentah dengan alasan Naoki benci gadis bodoh. Pada hari yang sama Kotoko kehilangan rumahnya karena suatu musibah (di setiap serial beda-beda eui musibahnya) dan bersama ayahnya terpaksa menumpang di rumah teman ayahnya yang ternyata adala

Review Cry Me a Sad River

Kali ini mau bahas salah satu film China yang cukup ngena di hati dan bikin ikutan nangis.  Ini dia Profilnya Also known: Bei Shang Ni Liu Cheng He Genres: Friendship, School, Youth, Drama, Melodrama, Tragedy Country: China Release: 30 September 2018 Starring: Ren Min, Xin Yun Lai, Zhao Ying Bo Sinopsis: Yi Yao dan Qi Ming adalah tetangga dan teman masa kecil yang pergi ke kelas yang sama. Murid pindahan Tang Xiao Mi menyukai Qi Ming dan menjadi cemburu dengan hubungan baik Yi Yao dengannya. Dia mengikuti Yi Yao dan menemukan rahasia miliknya. Tang Xiao Mi kemudian menggunakan rahasia ini untuk memulai bullyingnya di sekolah dan semua siswa lain bergabung. Penindasan itu perlahan menghancurkan Yi Yao, sampai Gu Sunxi muncul disampingnya dan membantunya. Namun sebuah tragedi kembali menghancurkan Yi Yao. Comment: #SpoilerAlert Setelah terlalu banyak menonton drama kali ini tertarik nonton film China. Yup, mungkin kita hanya familiar dengan film-film action, kung fu maupun his