Sehari
Berbagi, Seumur Hidup Menginspirasi
Akhirnya
pulang ke kampung halaman setelah berbulan-bulan melanglang buana di Borneo. Niatnya
sih buat urus beasiswa dan segala macamnya tapi ternyata masih lama jadwalnya
jadi pusing sendiri mau ngapain soalnya harus stay di rumah Karena belum ada
alasan ke Makassar dan kemana-mana. Suatu hari saat buka akun medsos Ar Rayan
aku melihat ada seseorang yang follow. Dan karena orangnya tidak kukenal maka
akupun membuka profilnya. Ternyata dia berdomisili sidrap. Aku tidak bermaksud
jadi stalker tapi pas sampai di bagian statusnya aku membaca info yang dia
share kalau Kelas Inspirasi Parepare sedang membuka pendaftaran untuk relawan
fasilitator. Aku ingat temanku juga pernah ikut kegiatan ini maka akupun
membuka link google formnya, mengisi kemudian mensubmit untuk mendaftar jadi
fasilitator. Karena pernah ikut 1000 guru aku jadi kenal juga dengan kelas
inspirasi karena ada beberapa teman yang juga sering ikut kegiatan ini dan
memang programnya hampir sama dengan 1000 guru hanya saja 1000 guru lebih
menyasar bagian pedalaman dan memang kedua kegiatan ini betul-betul berbeda
ketika aku mengikutinya meski tujuannya tetap sama yaitu demi berkontribusi
akan kemajuan pendidikan Indonesia.
Beberapa
minggu kemudian tanpa pemberitahuan, aku diinvite ke dalam grup wa bernama
kelas inspirasi parepare yang membuat aku berpikir sepertinya sudah diterima
sebagai fasilitator. Dan ternyata benar saja, grup itu berisi nomor hp
orang-orang yang nantinya akan jadi fasilitator. Kelas Inspirasi meski hanya
gerakan sosial dan tidak punya struktur organisasi resmi melainkan hanya
relawan tapi sangat kompleks dalam pembagian relawan. Beda dengan 1000 guru
dimana sudah ada panitia dari pengurus regional dan kita Cuma bisa mendaftar
jadi relawan pengajar saja, di kelas inspirasi terbagi 3 eh mungkin 4 jenis
relawan. Yang pertama itu relawan fasilitator yang akan menjadi pendamping dan
pengarah bagi pengajar. Untuk fasilitator tidak hanya professional saja tapi
bisa juga diikuti oleh pelajar dan mahasiswa bahkan yang kosong eh maksudnya
fresh graduate sepertiku. Yang kedua adalah relawan pengajar yang dipilih dari
professional yang nantinya akan menginspirasi siswa sd untuk meraih mimpi dan
cita-cita serta membuka wawasan mereka mengenai keragaman profesi yang ada. Ada
syarat khusus untuk ini yaitu pengalaman minimal 2 tahun. Yang ketiga adalah
Relawan dokumentasi yang terbagi atas fotografer dan videographer yang nantinya
akan meliput kegiatan dan dokumentasi selama hari inspirasi. Oh iya pelaksanaan
kelas inspirasi disebut hari inspirasi dan dilaksanakan setahun sekali. Bedanya
lagi dalam hari inspirasi tidak hanya menyasar satu sekolah tapi beberapa
sekolah jadi memang butuh lebih banyak relawan. Oh iya selain 3 jenis relawan
ini ada juga relawan panitia yang bertugas untuk persiapan kegiatan seperti
mengantarkan surat, sosialisasi kegiatan , persiapan briefing dan pendanaan
kegiatan. Meski untuk Kelas Inspirasi yang ketiga ini KI Parepare tidak membagi
antara panitia dan fasilitator tapi tetap ada struktur seperti koordinator,
sekretaris dan bendahara sih.
Persiapan
kegiatan sendiri lebih banyak dilakukan lewat pembahasan di grup wa karena
beberapa fasilitator sudah bekerja dan bahkan dari luar kota jadi pertemuan
hanya pada saat kopdar dan temu fasil yang biasanya diadakan seminggu sekali.
Seringnya di hari minggu, malam pukul 19.00 di lapangan a. makkasau. Agak susah
juga buatku yang tinggal cukup jauh dan kesulitan akses kendaraan di malam
hari. Tapi syukurnya setiap pulang ada saja yang bersedia mengantar pulang.
Persiapan kegiatan sendiri dilakukan hampir 2 bulan sebelumnya untuk fasil dan
1 bulan untuk relawan pengajar serta beberapa hari untuk relawan videographer.
Jujur karena aku sangat mengenal orang parepare dan cukup lama tinggal di
Borneo jadi aku sedikit skeptis dengan kegiatan ini. Dan memang berjalannya
persiapan kegiatan banyak juga yang keaktifannya pasang-surut. Apalagi untuk
kopdar, meski kami jumlahnya lumayan banyak yaitu sekitar 70-an tapi yang hadir
terkadang tidak sampe 20 orang. Itulah sulitnya kegiatan kerelawanan karena kau
tidak bisa memaksa relawan lainnya, tidak ada hirarki disini dan kita semua
sama. Tapi kupikir karena sudah mendaftar artinya kita sudah siap untuk
menyerahkan waktu dan pikiran untuk kegiatan ini. Ah sudahlah yang penting
kegiatannya masih bisa berjalan dan bermanfaat bagi kita dan orang lain.
Dan
memang menjadi relawan fasil disini sangat berbeda dengan saat aku menjadi
relawan pengajar di sana. Sebagai pengajar kami tinggal membawa diri dan
keperluan lalu siap mengajar dengan tambahan sedikit hadiah. Segala tetek
bengek persiapan kegiatan beserta teaching plannya dilakukan oleh teamwork yang
sudah dibentuk sebelumnya. Sedangkan menjadi fasil kita harus bekerja keras
untuk mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan untuk hari inspirasi dan
berkoordinasi dengan relawan pengajar yang Alhamdulillah tahun ini setengahnya
berasal dari luar kota jadi komunikasi hanya via wa.
Tahun
ini KI Parepare akan dadakan di 10 sekolah jadi kami para fasil akan dibagi ke
dalam 10 tim. Aku mendapat tim 10 bersama 6 orang fasil lainnya dan akan
bertanggung jawab untuk persiapan hari inspirasi di SDN 59 Parepare. SD ini
termasuk sd terjauh dari pusat kota parepare karena berada di Lumpue. 7 orang
fasil ini terdiri atas 5 perempuan dan 2 laki-laki yaitu Aku yang kosong,
seorang perempuan yang sudah bekerja dan tinggal di Makassar, satu mahasiswa
yang tinggal di Lakessi, dan 2 mahasiswa kesehatan yang tinggal di Asrama.
Sedangkan laki-lakinya satu pengawas usaha franchise ayam goreng dan satunya
mahasiswa juga dan tinggalnya di Suppa. Secara tempat tinggal dan pekerjaan
kami cukup sulit bertemu di luar waktu kopdar dan temu fasil. Jadi komunikasi
kami perbanyak di grup line. Untuk pengajar sendiri jumlahnya belum bisa di
pastikan sebelum briefing karena banyak pengajar yang mengundurkan diri karena
tidak bisa cuti atau ada kesibukan yang bersamaan. Untuk tahun ini juga dipakai
konsep berbeda dari tahun sebelumnya yaitu moving kelas dimana pengajar stay di
kelas dan anak-anak yang berpindah kelas jadi memang butuh persiapan ekstra.
Sebagai
fasil kami mulai dengan mensosialisasikan kegiatan atau street campaign,
sayangnya karena sesuatu dan lain hal aku tidak pernah ikut bagian ini. Selain
itu pencarian dananya lewat Bazaar dan penjualan baju dan stiker. Karena
bazaarnya malam dan aku belum terlalu kenal dengan para fasil akhirnya kuajak
temanku untuk ikut bazaar. Setelah pencarian dana selanjutnya masing-masing tim
mulai membahas konsep kegiatannya seperti atribut yang akan digunakan siswa dan
pembagian pos serta konsepnya bersama dengan relawan pengajar lewat grup wa.
Mungkin karena aku baru dan relawan pengajarku tergolong sibuk semua jadi
kesepakatan susah didapat karena terkadang yang aktif untuk temu online Cuma
satu orang akhirnya kami tidak menunggu untuk relawan pengajar memberi pendapat
tapi langsung mengajukan opsi yang nanti disepakati pengajar. Untuk atribut
kami sepakat siswa akan menggunakan medali sebagai nametagnya. Kemudian
disepakati juga kalau upacara akan diambil alih oleh relawan alias relawan yang
akan jadi petugas upacaranya itung-itung nostalgia masa sekolah dulu. Untuk
pembukaannya dimulai dengan senam penguin lalu pos inspirasi. Kami juga membuat
daftar barang yang dibutuhkan serta estimasinya. Oh iya satu lagi yang penting
soal kelas inspirasi yaitu gerakan ini murni gerakan social dan bebas
kepentingan serta tidak dipungut biaya. Adapun tentang dana yang harus dibayar
oleh pengajar itu adalah barang-barang yang memang dibutuhkan untuk hari
inspirasi dan sudah disepakati sebelumnya bahkan ada opsi kalau setiap pengajar
bisa bertanggung jawab menyediakan 1 item jadi tidak perlu mengumpulkan uang
tapi yang dasarnya pengajar sibuk banget jadi lebih pilih untuk kumpul uang.
Selain itu di KI sangat dilarang memberikan hadiah dalam bentuk apapun dengan
alasan apapun kepada pihak sekolah dan siswa. Kecuali atas nama pribadi yang
bisa diberikan keesokan harinya pasca hari inspirasi. Selain banyak
berkoordinasi lewat temu online dan kopdar juga dilakukan observasi sekolah
sebelumnya agar kita bisa menentukan pos-pos dan mengetahui berapa jumlah siswa
untuk dilaporkan kepada relawan pengajar.
Briefing
persiapan hari inspirasi dilakukan sehari sebelumnya karena banyak pengajar
dari luar kota dan diadakan di rujab walikota. Disinilah kita akhirnya bertemu
dengan relawan pengajar. Selain itu ada juga pembekalan dari yang sudah ikut ki
sebelumnya terkait tips and trik menjadi pengajar. Setelah pembukaan kita mulai
briefing pertim. Disinilah kita baru bisa betul-betul menetapkan jumlah relawan
pengajar yang dipastikan hadir dan agenda kegiatan di hari inspirasi esoknya.
Apalagi ternyata dua orang fasilitator di timku tidak bisa dihubungi jadi bisa
dipastikan kami hanya berlima sedangkan relawan pengajar juga sangat berkurang
jadi kami merombak pos dari 5 pos jadi 4 pos saja yang terdiri dari pos 1
pengusaha, pos 2 paramedis, pos 3 pengajar, dan pos 4 aparat keamanan.
10
April 2017 Hari Inspirasi, yey ^^!
Karena
harus mengikuti upacara bersama kami harus datang pagi-pagi sekali. Untungnya bapakku
bersedia mengantar. Sayangnya pagi-pagi sekaliku ternyata berbeda dengan
pagi-pagi siswa SD. Aku yang datang pukul 07.00 bisa dibilang sudah terlambat
karena siswa sd sudah berbaris di lapangan dan siap-siap untuk upacara. Aku
menuju kantor kepala sekolah untuk menyimpan barang dan langsung menghubungi
teman fasil dan pengajar karena ternyata baru aku yang datang. Tidak lama
berselang satu teman fasil akhirnya datang dan kamipun lebih gencar untuk
menghubungi teman yang lain. Sampai akhirnya upacara dimulai masih ada yang
terlambat dengan alasan macam-macam. Kami tetap menjadi petugas upacara dimana
yang menggerek bendera adalah seorang kakak paramedis dan pengusaha sablon baju
serta siswa di tengah. Yang menjadi protokol adalah seorang dosen, pembaca
undang-undang seorang dokter gizi klinik dan seorang perawat menjadi dirigent.
Untuk pemimpin upacaranya kami berikan kepada seorang polisi tapi sayang karena
miskomunikasi dengan kepala sekolah, polisinya malah jadi Pembina upacara
sedangkan siswa jadi pemimpin upacara. Upacara berjalan lancer dan khidmat. Untuk
pengajar dan fasil yang terlambat selama upacara kusuruh berbaris di barisan
terlambat bersama murid-murid yang juga terlambat agar menjadi pelajaran kepada
siswa bahwa meskipun kami pengajar tetap menghormati aturan di sekolah. Setelah
upacara lanjut pengenalan kelas inspirasi dan nama-nama relawan.
Selanjutnya senam penguin bersama yang dipimpin oleh fasil. Ada yang lucu saat senam penguin karena para fasil yang memimpin kurang hapal gerakannya padahal ternyata anak sd semuanya sudah hapal jadi kami pun gantian dengan siswa sd akhirnya memimpin senam penguin. Setelah senam penguin para pengajar mulai masuk ke pos masing-masing sementara fasil mengatur siswa. Untuk mengatur siswa sd cukup sulit karena pada dasarnya mereka sangat aktif dan lincah. Apalagi ternyata pengaturan kelas tidak berurutan dari kelas 1 sampai 6 maka kamipun segera mengubah pola moving kelas. Belum lagi jumlah siswa yang berbeda sedangkan bangku di dalam kelas ternyata pas dan ada 6 kelas sementara pos yang disiapkan Cuma 4 yang mebuat fasil kelabakan untuk mengatur siswa dari 2 kelas yang tidak kebagian pos. 2 kelas tersebut kemudian diisi dengan persiapan yel-yel dan meniup balon bersama untuk penutupan nanti. Dasarnya anak sd kalau balon pasti berebutan dan membuat kami makin sulit mengaturnya apalagi jumlah fasil yang ada Cuma 5 sementara ada yang harus menjadi fotografer, pengatur pos, pengurus komsumsi dan mengisi 2 kelas. Akibatnya banyak rencana-rencana yang harus diubah. Pengajar pun merasakan susahnya mengatur anak sd yang memang sangat lincah. Bahkan dengan bantuan guru-guru pun masih saja susah buat di atur. Akhirnya hanya dilakukan 3 sesi perpindahan kelas dan lanjut dengan setiap siswa menuliskan cita-cita di sayap cita-cita. Yaitu sebuah spanduk yang bergambar sayap dengan setiap helainya bisa ditulisi nama dan cita-cita siswa. Setelah itu kita bisa berdiri di depannya dan berfoto seolah punya sayap. Cukup intagramable kan? Hehe.
Selanjutnya senam penguin bersama yang dipimpin oleh fasil. Ada yang lucu saat senam penguin karena para fasil yang memimpin kurang hapal gerakannya padahal ternyata anak sd semuanya sudah hapal jadi kami pun gantian dengan siswa sd akhirnya memimpin senam penguin. Setelah senam penguin para pengajar mulai masuk ke pos masing-masing sementara fasil mengatur siswa. Untuk mengatur siswa sd cukup sulit karena pada dasarnya mereka sangat aktif dan lincah. Apalagi ternyata pengaturan kelas tidak berurutan dari kelas 1 sampai 6 maka kamipun segera mengubah pola moving kelas. Belum lagi jumlah siswa yang berbeda sedangkan bangku di dalam kelas ternyata pas dan ada 6 kelas sementara pos yang disiapkan Cuma 4 yang mebuat fasil kelabakan untuk mengatur siswa dari 2 kelas yang tidak kebagian pos. 2 kelas tersebut kemudian diisi dengan persiapan yel-yel dan meniup balon bersama untuk penutupan nanti. Dasarnya anak sd kalau balon pasti berebutan dan membuat kami makin sulit mengaturnya apalagi jumlah fasil yang ada Cuma 5 sementara ada yang harus menjadi fotografer, pengatur pos, pengurus komsumsi dan mengisi 2 kelas. Akibatnya banyak rencana-rencana yang harus diubah. Pengajar pun merasakan susahnya mengatur anak sd yang memang sangat lincah. Bahkan dengan bantuan guru-guru pun masih saja susah buat di atur. Akhirnya hanya dilakukan 3 sesi perpindahan kelas dan lanjut dengan setiap siswa menuliskan cita-cita di sayap cita-cita. Yaitu sebuah spanduk yang bergambar sayap dengan setiap helainya bisa ditulisi nama dan cita-cita siswa. Setelah itu kita bisa berdiri di depannya dan berfoto seolah punya sayap. Cukup intagramable kan? Hehe.
Setelah
sayap cita-cita lalu ada prosesi penerbangan balon bersama dimana balon
diibaratkan sebagai cita-cita para siswa dan mereka yang harus mereka terbangkan
tinggi-tinggi dan berusaha meraihnya. Kemudian hari inspirasi di SDN 59
diakhiri dengan sesi jabat tangan dan foto bersama. Setelah itu kami
beristirahat sejenak dan membereskan barang-barang yang digunakan untuk hari
inspirasi dan dilanjut makan siang bersama. Teras empang yang dekat dengan
lokasi sd dipilih sebagai tempat makan untuk menjamu pengajar dari Makassar.
Setelah
makan siang, kagiatan belum selesai karena ada sharing-sharing di masjid agung
bersama seluruh relawan kelas Inspirasi Parepare 3 di Mesjid Agung mengenai Hari
Inspirasi di SD masing-masing. Sampai di masjid Agung tim kami cukup terlambat
karena ternyata sharing sudah dimulai dari tadi. Tapi karena tim 10 jadi memang
untuk giliran sharing kami paling terakhir.
Apakah
sudah berakhir?
Belum,
karena setelah hari inspirasi ada pameran yang menampilkan dokumentasi tiap tim
selama hari inspirasi. Masing-masing tim punya stand tersendiri dimana kami
harus membuat pameran foto sekreatif mungkin. Karena pada dasarnya timku sibuk
semua jadi pameran foto dikerjakan seadanya dan hal itu mendapat sedikit
teguran dari salah seorang pengajarku yang sudah malang melintang di Kelas
Inspirasi. Belum lagi masalah video yang pengeditannya belum jelas karena videographer
cukup sibuk jadi tidak bisa mengerjakan akhirnya aku malah minta tolong kepada
seorang teman di Makassar untuk mengedit video tersebut. Dan ini cukup sulit
karena aku harus mengirimkan 3 gb lebih video mentah via google drive untuk
temanku nantinya donlot dan edit lalu hasil editnya ia kirimkan lagi via
online. Untungnya meski baru jadi di hari h tapi hasil editan videonya lumayan
bagus dan memuaskan walaupun ada lagi masalah copy right yang diangkat sama videographer
karena bahan baku video untuk liputannya juga kumasukkan. Stand kami sendiri
sebenarnya tidak jelek-jelek amat karena ternyata keindahannya baru kelihatan
saat malam. Konsepnya memang kami menggunakan lampu hias untuk pohon natal yang
dibentuk angka 59 dan ditempel di tirai bamboo. Kelap-kelip lampu led langsung
terlihat saat malam menjelang dan memberi cahaya pada foto kegiatan kami yang
ditempel di sekitarnya. Sementara stand lain sudah tidak kelihatan karena
gelap. Kegiatan pameran juga diisi dengan menggambar dan menulis surat oleh
anak sd, hiburan dari komunitas kolong langit, pemutaran video masing-masing
tim dan senang penguin serta maumere bersama seluruh fasil Kelas Inspirasi
Parepare III. Tidak lupa foto bersama (Ini harus, kudu, wajib).
Sekian
ceritaku mengenai pengalaman mengikuti kelas inspirasi Parepare. Cukup bangga
akhirnya bisa turut berkontribusi bagi pendidikan daerahku. Semoga tahun-tahun
selanjutnya masih bisa ikut akti di KI baik Parepare maupun di daerah lainnya. Mohon
maaf jika ada kata atau penulisan yang salah. Cerita ini hanya sekedar catatan
penulis tanpa bermaksud menyinggung siapapun (untuk itu nama yang ikut sengaja
tidak disebutkan).
Enjoy
Reading!
Salam
Inspirasi!
Ay.
Ay.
Comments
Post a Comment