Skip to main content

Nomaden Jakarta - Balikpapan Dihantui Covid-19

Triwulan Pertama 2020, How's Life?

Hola, rasanya aku sudah lama tidak update. Selain karena hidupku saat ini sedang nomaden ada hal penting yang sedang ku kejar. Doakan aku sukses yah agar bisa produktif lagi menulis dan update apa aja nya.

How's Life?
Kupikir karena 2019-ku sudah sangat menyedihkan setidaknya 2020 harus lebih baik. Yup, 2019 menjadi titik balik kehidupanku. Saat akhirnya aku sadar bahwa manusia bisa menjadi sangat jahat bahkan ketika aku sudah berusaha untuk menjadi yang terbaik. Hampir saja aku kehilangan peganganku dan jatuh. Untungnya aku masih ingat dengan keluargaku, rumah yang akan selalu menerimaku untuk pulang.
Nah lupakan 2019, bagaimana 2020? Aku berharap tahun ini berbaik hati padaku. Tapi pada akhirnya kehidupan selalu punya cara untuk mengombang ambingkan hatimu. Ternyata cukup sulit bagiku.
Well, mari mulai ceritaku. Tanggal 25 Februari aku terbang ke Ibukota untuk mengikuti tes tanggal 27 agar bisa bekerja di pemerintahan. Agar menghemat aku memilih pesawat termurah non bagasi dan berangkat terakhir alias tengah malam. Tentu saja kakakku yang akan menjemput protes atas pilihanku jadi repot untuknya padahal kukatakan bahwa tidak usah menjemput, biarlah aku menginap di bandara menunggu pagi kemudian naik damri pertama. Tapi dasarnya kakak laki-laki protektif pasti tidak akan membiarkan adik perempuannya menggembel di bandara. Untungnya beberapa hari sebelum berangkat, maskapai menginformasikan kalau keberangkatan di reschedule jadi lebih cepat satu setengah jam. Tentu saja aku senang karena tidak terlalu malam sampainya. Pas di bandara, aku datangnya kepagian yaitu satu jam sebelum waktu check in dibuka. Aku tidak membawa banyak barang demi menghemat uang membawa bagasi, hanya beberapa potong pakaian saja yang ku masukkan di tas tentengan dan ransel kecil yang kupakai. Setelah di ruang tunggu petugas memberi tahu kalau keberangkatan di delay 3 jam. Padahal aku sengaja tidak makan malam dulu soalnya menunggu sampai di Jakarta. Akhirnya harus pergi mencari makanan dan pilihan jatuh kepada indomie goreng. Kalau d bagian luar banyak pilihan makanan dengan harga yang masih masuk akal sedangkan kalau sudah di dalam harganya bisa selangit. Bahkan mie ku seharga 30 ribu lebih dengan tambahan bawang goreng dan 2 bakso kecil. 2 jam kemudian barulah pihak maskapai membagikan nasi kotak sebagai kompensasi delay. Akhirnya pesawat pun berangkat hampir tengah malam dan kakakku yang baik hati setia menunggu di bandara. Kami naik transportasi online dengan membayar 150 ribu karena jarak bandara dengan rumah kakakku cukup jauh.
Tanggal 27 aku berangkat ke tempat tes menggunakan busway. Aku berangkat cukup pagi karena menghindari macet dan hujan. Untungnya aku mendapat jadwal siang jadi tidak perlu terburu-buru. Sampai di tempat tes ternyata baru 2 jam lagi sebelum tes. Aku pun menuju kantin untuk makan siang. Saat berjalan tiba-tiba ada yang menepukku dari belakang. Saat berbalik ternyata senior yang 2 tahun di atasku. Dari semua kemungkinan bertemu lah kenapa malah ketemunya di tempat tes di ibukota? Jodoh kali. Haha. Bercanda. Dia mendaftar di formasi yang sama dan tes 2 sesi sebelumku. Alhasil kami berbincang sambil menunggu waktu shalat dan makan dulu. Kemudian kami janjian untuk bertemu dengan seangkatannya saat aku selesai tes. 
Waktu tes pun tiba. Aku cukup nervous karena semua temanku sudah tes dengan hasilnya masing-masing. Tapi mengingat 2 bulan ini aku sudah belajar mati-matian jadi aku pun berdoa dan mulai mengerjakan. Aku orangnya suka terburu-buru kalau sudah melakukan apa-apa jadi saat yang lain masih setengah jalan aku sudah selesai mengerjakan soalnya dan masih punya waktu 20 menit. Takut masih ada yang terlewat jadi aku kembali memeriksa satu-persatu jawabanku buat dikoreksi. 5 menit sebelum waktu habis aku mengunci jawaban dan menekan finish. Aku menutup mata karena takut melihat hasilnya. Tapi alhamdulillah saat memberanikan membuka mata ternyata hasilnya cukup memuaskan. Di waktu lain aku tahu nilaiku yang tertinggi di sesiku. Tapi jalanku masih panjang karena ini baru tes awal, aku masih harus berjuang untuk tes selanjutnya. Pulang dari tes aku pun bertemu dengan senior lalu kembali ke rumah kakakku.
Tanggal 29 Februari merupakan tahun kabisat alias cuma terjadi 4 tahun sekali maka moment ini pun dimanfaatkan oleh komunitas postcrossing untuk membuat meet up. Karena tanggal meet up yang unik serta cap posnya. Salah satu yang mengadakan adalah KPI Jakarta. Acaranya dilaksanakan di Kantor Filateli Jakarta. Beda dengan meet up yang biasa kuadakan di Makassar dan Parepare yang pesertanya cuma 3 orang kali ini banyak orang dan mereka datang dari banyak tempat. Meet up diisi dengan berfoto bersama dan membubuhi kartu meet up dengan stempel dan tanda tangan. Khusus untuk meet up ini aku membuat stempel sendiri agar tidak capek tanda tangan. Setelah meet up ada acara kulineran di Pasar Baru tapi aku tidak ikut karena di rumah ada acara keluarga.
Keesokan harinya tanggal 30 Februari, aku bertemu dengan temanku di CFD Sudirman. Kali ini aku diantar kakakku yang lain soalnya aku belum pernah ke daerah sudirman. Kali ini aku bisa mencoba naik MRT. Oh begini rasanya. Kami berjanji untuk bertemu saja di FX Sudirman. Saat bertemu kami akhirnya naik ke lantai 5 karena aku penasaran dengan kantor perwakilan SM Town. Sayangnya karena masih pagi jadi belum buka dan aku cuma bisa foto di depannya saja. Lain kali lah. Setelah foto temanku malah mengajak ke kota tua saja karena mall sudah terlalu menjemukan untuk ngumpul dan kebetulan dia bawa mobil. Aku juga lebih suka Kota Tua sih. Senang melihat bangunan tua di Jakarta diantara bangunan megahnya. Kakakku menyupiri kami kesana. Temanku kemudian memilih Locarasa yaitu salah satu tempat makan yang katanya mie dan es krim nya enak. Ternyata benar mie nya enak dengan harga yang cukup terjangkau alias temanku yang bayar. Hehe. Tempatnya juga cukup instagramable. Bukan bangunan besar, hanya beberapa meter dan bertingkat 3. Tapi cukup nyaman. Di sebelah kami ada bule yang juga makan. Setelah makan kami melanjutkan dengan memesan es krim. Disini dijual es krim aneka rasa dan cukup unik seperti klaapertart, es kopyor, rujak, kecombrang, seledri dan rasa-rasa lainnya. Aku memilih es krim yang sisa sedikit yaitu klaapertart dan banana soalnya aku percaya yang banyak dibeli orang pasti enak rasanya. Dan benar saja, rasanya luar biasa. Es krim Klapertartnya bahkan ada potongan kelapa muda dan kismis persis seperti kuenya. Temanku sendiri memesan rasa rujak yang rasanya asem. Setelah itu kami berpisah. Aku mengajak kakakku untuk ke kantor pos dulu karena ingin mengirim kartu pos. Setelah itu kami pulang naik kereta.
Aku memutuskan untuk pulang dulu ke Balikpapan sembari menunggu tes selanjutnya baru kembali lagi ke Balikpapan. Untung tanggal 4 tiket sudah turun dan kali ini berangkat siang serta ada bagasinya. Kakakku pun membelikan tiketnya.
Tanggal 2 Maret hal yang paling ditakutkan terjadi. Virus Corona yang menyerang China dan banyak negara di dunia telah sampai di Indonesia dimana presiden mengumumkan 2 orang positif corona. Padahal selama ini beberapa orang bangga dan menganggap kita sudah kebal dengan virus ini meski WHO dan peneliti Harvard meragukannya. Kakakku melarangku keluar tapi aku sudah terlanjur janjian dengan temanku untuk bertemu tanggal 3 di daerah kuningan. Untuk menghindari virus aku memakai masker saat naik kereta. Aku lupa bahwa sore adalah jam pulang kantor bagi orang jakarta dan kereta akan menjadi sangat sesak. Benar saja, saat menuju stasiun karet, aku tidak bisa bergerak karena banyaknya orang di kereta. Saat akan turun pun harus berdesakan. Sampai di stasiun baru kusadari hp ku hilang. Mungkin terjatuh saat berdesakan tadi. Cepat-cepat kulapor pada petugas stasiun dan meminjam hp nya untuk menelpon kakakku agar menjemputku. Untung aku penghapal segala nomor. Dengan Hp kakakku aku menghubungi seorang teman lewat instagram untuk menanyakan nomor hp teman yang kuajak janjian. Aku pun membatalkan janji untuk bertemu dan bergegas pulang dengan kakakku. Sayangnya sudah malam dan sudah tidak ada kereta ke Tanjung Priuk jadi aku dan kakakku naik angkot 2x.
Tanggal 4, aku merasakan betul susahnya tidak punya hp. Aku hanya berpesan kepada iparku yang akan menjemputku di bandara Balikpapan untuk memperhatikan papan informasi. Sampai di rumah kakakku di Balikpapan, ia memberiku hp nya yang lama. Lumayan untukku berkomunikasi sementara. Selama seminggu aku hanya berkomunikasi dengan keluargaku karena nomor lamaku belum di urus di grafari. Untungnya setelah itu aku bisa berkomunikasi lagi dengan teman-temanku. 
Virus corona menebarkan rasa takut sampai di Balikpapan. Aku hanya seminggu keluar ke rumah om ku, jalan-jalan di mall dengan sepupuku sebelum kemudian harus tinggal di rumah saja tanpa kemana-mana lagi. Hingga hari ini, virus ini telah menular ke 300 ribu lebih orang di seluruh dunia, dimana sudah ada 514 yang positif di Indonesia dengan kematian 48 orang yang menjadikannya sebagai negara dengan covid-19 fatality rate tertinggi di dunia yaitu 9,2%. Untuk Balikpapan sendiri sudah 6 yang positif.
Virus Corona atau yang lebih dikenal dengan Covid-19 telah menjadi hantu yang sangat menakutkan sehingga WHO menetapkannya sebagai pandemi. Baru kali ini ada wabah virus yang korbannya tidak mengenal status sosial dan umur. Ia telah menginfeksi mulai dari pejabat, artis, pangeran, orang kaya, orang biasa dan berbagai jenis lainnya. Masker menjadi langka, handsanitizer langka dan orang- orang diharuskan melakukan social distancing. Bahkan beberapa negara sudah menetapkan lockdown untuk mencegah penyebaran. Untuk Indonesia opsi ini belum dipilih karena ditakutkan berdampak pada ekonomi. Berbagai hoax pun bermunculan di medsos. Aku sendiri cukup takut karena baru saja pulang dari Jakarta. Tapi untungnya melewati 14 hari aku tidak merasakan gejala seperti demam, batuk dan sesak napas.
Pertanyaannya adalah kapan pandemi ini berakhir? Ia seperti efek domino. Bahkan di Italia sana 600 hingga 800 orang meninggal tiap harinya. Negara Eropa lainnya juga terpuruk bahkan Amerika sang negara adidaya tidak sanggup membendungnya. Ngeri kan. Pemerintah Indonesia sendiri telah menetapkan masa 91 hari darurat Corona. Anak-anak pun diliburkan 14 hari, sebagian pekerja di suruh bekerja dari rumah dan orang-orang mulai membiasakan pola hidup bersih dan sehat. Hal ini juga berdampak pada tes selanjutnya yang harus ditunda sampai waktu yang tidak ditentukan. Aku pun galau karena tidak tau selanjutnya harus apa dan entah kapan bisa pulang ke Sulawesi.
Semoga saja musibah ini cepat berlalu. Aku rindu rumah.

Comments

Popular posts from this blog

Profil Deng Lun

Mumet dengan kerjaan, jadi mau update lagi deh biar fresh. Kali ini aku mau nulis profil salah satu aktor China favoritku. Awalnya mau nulis Yang Yang sih tapi dianggurin aja datanya. Nanti deh. Sekarang soalnya ngebet banget sama si senyum lebar, Deng Lun. Soalnya drama yang dia bintangi tuh oke banget. Ini dia profilnya Nama: Deng Lun Born: October 21 st , 1992 (yes, kami Cuma beda setahun) in Shijiazhuang, Hebei Prov Tinggi: 185 cm Berat: 65 kg Deng Lun merupakan lulusan Shanghai Theatre Academy dan memulai karirnya sejak 2013 dalam Drama TV berjudul “Flowers in Fog” (belum nonton sih) kemudian main di beberapa drama lainnya dan akhirnya karirnya terus menanjak. Aku sendiri jatuh hati sama dia waktu dia main di drama berjudul “Because of Meeting You” yang merupakan drama remake dari drama Korea berjudul “Jang Bo-ri is here”. Di drama ini ia berperan sebagai Li Yunkai, seorang pengacara yang merupakan teman masa kecil tokoh utama perempuan. Perannya yang ceria dan

Itazura na Kiss in all versions

Hajimemashite.. Maaf lagi sok Jepang.. Kali ini aku mau bahas soal salah satu Dorama Jepang yang saking populernya sampe diadaptasi dalam berbagai versi. Eng ing eng.. Itazura na Kiss.. Sudah pada nonton versi apa saja? Tenang aku juga belum nonton semua kok. Tapi bagaimana pun versinya kisahnya Cuma satu yaitu bercerita tentang Seorang cewek SMA yang kurang pintar dari kelas F (disini kelas dibagi berdasarkan kepintaran muridnya dan diurut dari A untuk yang paling pintar hingga F untuk yang paling kurang pintar) bernama Aihara Kotoko yang jatuh cinta dengan orang paling populer di sekolahnya dari kelas A bernama Irie Naoki sejak tahun pertama. Di tahun seniornya, Ia kemudian mengakui perasaannya lewat surat cinta kepada Naoki dan ditolak mentah-mentah dengan alasan Naoki benci gadis bodoh. Pada hari yang sama Kotoko kehilangan rumahnya karena suatu musibah (di setiap serial beda-beda eui musibahnya) dan bersama ayahnya terpaksa menumpang di rumah teman ayahnya yang ternyata adala

Review Cry Me a Sad River

Kali ini mau bahas salah satu film China yang cukup ngena di hati dan bikin ikutan nangis.  Ini dia Profilnya Also known: Bei Shang Ni Liu Cheng He Genres: Friendship, School, Youth, Drama, Melodrama, Tragedy Country: China Release: 30 September 2018 Starring: Ren Min, Xin Yun Lai, Zhao Ying Bo Sinopsis: Yi Yao dan Qi Ming adalah tetangga dan teman masa kecil yang pergi ke kelas yang sama. Murid pindahan Tang Xiao Mi menyukai Qi Ming dan menjadi cemburu dengan hubungan baik Yi Yao dengannya. Dia mengikuti Yi Yao dan menemukan rahasia miliknya. Tang Xiao Mi kemudian menggunakan rahasia ini untuk memulai bullyingnya di sekolah dan semua siswa lain bergabung. Penindasan itu perlahan menghancurkan Yi Yao, sampai Gu Sunxi muncul disampingnya dan membantunya. Namun sebuah tragedi kembali menghancurkan Yi Yao. Comment: #SpoilerAlert Setelah terlalu banyak menonton drama kali ini tertarik nonton film China. Yup, mungkin kita hanya familiar dengan film-film action, kung fu maupun his