Skip to main content

Tu-SiWork : Pengalaman Mendampingi Tunanetra



Dengan jam kerja yang lumayan kosong alias cuma empat kali seminggu dengan durasi 1 jam 30 menit setiap kalinya bikin aku kepikiran untuk mengisi waktuku dengan kegiatan volunteering. Aku pun mencari-cari tahu apa kegiatan volunteering yang bisa kudaftari. Sebenarnya sangat ingin ikut lagi di kegiatan peduli pendidikan seperti 1000 Guru dan kelas Inspirasi tapi profesiku yang masih pengajar rasanya agak kurang cocok karena memang diutamakan profesi di luar pengajar, belum lagi harus membayar untuk akomodasi sedangkan keuanganku masih belum stabil karena baru mulai bekerja. Maka kuputuskan untuk mencari kegiatan volunteering lainnya. Seorang teman kerja kemudian menawarkan untuk bergabung di kegiatan volunteering yang sedang dirancangnya bersama beberapa teman lain. Karena kegiatan dan sasarannya termasuk baru buatku maka tanpa piker panjang akupun langsung mendaftar.

Kegiatan ini bernama Tu-SiWork yang merupakan singkatan dari Tunanetra Sighted Network. Yaitu sejenis kegiatan pemberian materi kepada Tunanetra yang bekerja sama dengan Persatuan Tunanetra Indonesia atau Pertuni. Ada empat jenis kelas yang dibuka yaitu Bahasa Inggris, Literasi, Komputer Dasar (Microsoft office) dan Bahasa Pemrograman. Volunteer sendiri dibagi dua yaitu pemateri dan pendamping. Karena aku tidak cukup percaya diri menjadi pemateri, maka akupun memilih untuk menjadi pendamping. Bukannya apa, bersentuhan dengan disabilitas khususnya tunanetra merupakan hal yang benar-benar baru buatku. Apalagi sebenarnya aku belum betul-betul mahir di keempat bidang tersebut. Aku memilih pendamping Bahasa Inggris tapi temanku menempatkanku di Komputer dasar dan Bahasa pemrograman. Katanya sih sekalian belajar, boleh juga. Kelas rencananya akan berlangsung selama 6 bulan dan diharapkan ilmu yang di dapat oleh tunanetra nantinya bisa bermanfaat bagi mereka untuk kehidupan sehari-hari maupun dalam pendidikan dan pekerjaannya.
Sebelum kelas dimulai diadakan pertemuan antara volunteer dan pihak pertuni yang berlangsung di Ice Corner Café. Pertemuan ini sekaligus training bagi volunteer bagaimana mendampingi dan memperlakukan tunanetra. Tunanetra sendiri ada yang buta total alias tidak bisa melihat sama sekali atau total blind, ada juga yang low vision alias masih bisa melihat sedikit. Maka kita diberi pengarahan dan praktek bagaimana menuntun mereka seperti bagaimana menjelaskan kondisi ruangan, mengarahkan langka mereka sesuai arah, membantu mereka menjelaskan apa yang ada di depan bahkan perlakuan seperti bagaimana posisi ketika menuntun mereka. Pokoknya dalam training ini banyak sekali ilmu baru yang kudapat mengenai tunanetra. 
Training Volunteers Tu-SiWork 

Selanjutnya ada trial class dan pre test untuk memperkenalkan kelas dan mengetahui sejauh mana kemampuan tunanetra di setiap kelas. Kegiatan ini diadakan di SLB-A Yapti yang nantinya juga menjadi lokasi kegiatan pendampingan Tu-SIWork. Khusus untuk kelas yang kudampingi trial classnya berbentuk tapping master 10 jari dan pengecekan screen reader untuk kelas komputer dasar. Tapping master untuk mengetahui apakah peserta sudah hapal dengan setiap tombol dalam keyboard. Soalnya kan mereka tidak bisa melihat layar jadi penggunaan mouse atau touch pad di tiadakan jadi hanya menggunakan keyboard otomatis kemampuan untuk menggunakan berbagai keyword dalam keyboard juga penting bukan hanya untuk peserta tapi juga untuk volunteer yang akan mendampingi. Lalu untuk screen reader menurutku salah satu temuan paling berguna abad ini karena ia bisa membaca layar dan memberitahu tunanetra mengenai apa yang tertulis di layar. Meski kadang kalau kita yang dengar agak kurang ngerti dia bilang apa soalnya cepet banget tapi para tunanetra kelihatannya sudah terbiasa dengan damayanti ini. Untuk pre-tes komputer, peserta diberi waktu satu jam-an untuk mengerjakan 3 soal yaitu word, excel dan power point. Trial class dan pre test untuk Bahasa pemrograman hanya sharing dengan peserta dan survey dalam bentuk wawancara dimana hasilnya dikirim lewat gugel form.
Bulan februari kelas pun dimulai. Untuk Bahasa Inggri dan Literasi mendapat jadwal hari sabtu sedangkan  untuk komputer dan Bahasa pemrograman mendapat Kelas di hari minggu dari jam 13.30-17.00. Selama menjadi volunteer aku bahagia banget karena peserta yang lumayan antusias. Meski kadang-kadang pendamping sering kurang karena banyak yang izin tapi kalau sudah dalam kelas bisa lupa waktu. Malah aku merasa dengan ikut kegiatan ini aku mendapat banyak sekali pelajaran. Belajar bagaimana penggunaan shortcut dalam keyboard dan bagaimana mengenal Bahasa pemrograman yang aku sendiri juga buta tentang itu. Kegiatan ini juga membantuku merubah pandangan tentang disabilitas yang kupikir tidak bisa mengerjakan banyak hal tapi kenyataannya mereka malah kadang lebih jago dari kami di komputer. Kadang kami malah tidak habis pikir bagaimana mereka yang bisa bergerak sangat lincah di Yapti padahal tidak bisa melihat.




Suatu hari di kelas Bahasa pemrograman, karena ada satu peserta perempuan dan aku satu-satunya pendamping perempuan maka akupun mendampinginya. Kami mulai saling menanyakan tentang diri masing-masing. Ia bercerita mengapa ikut kelas karena ingin belajar menata blognya. Saat ini ia adalah mahasiswa semester akhir di sastra Indonesia unhas. Ia bercerita bahwa ia bukan buta sejak lahir tapi setelah mendapat operasi tumor otak. Meski sedih dengan ketidakbisaannya untuk melihat tapi ia tidak memperlihatkannya malah menuliskan semua di blognya. Akupun membuka blognya dan membaca banyak kisahnya yang menyentuh. Bagaimana ia berusaha untuk menerima kondisinya, bagaimana orang-orang disekitarnya mendukungnya dan banyak lagi. Sejak itu aku bertekad untuk aktif di kegiatan ini untuk mendampingi tunanetra sebisaku. Karena meskipun mungkin kita tidak bisa membantu mereka untuk bisa melihat tapi setidaknya kita bisa menjadi mata mereka.

 “Tidak perlu sempurna untuk bisa bermanfaat bagi sesama” (Tu-SiWork)
Ay.

Comments

Popular posts from this blog

Itazura na Kiss in all versions

Hajimemashite.. Maaf lagi sok Jepang.. Kali ini aku mau bahas soal salah satu Dorama Jepang yang saking populernya sampe diadaptasi dalam berbagai versi. Eng ing eng.. Itazura na Kiss.. Sudah pada nonton versi apa saja? Tenang aku juga belum nonton semua kok. Tapi bagaimana pun versinya kisahnya Cuma satu yaitu bercerita tentang Seorang cewek SMA yang kurang pintar dari kelas F (disini kelas dibagi berdasarkan kepintaran muridnya dan diurut dari A untuk yang paling pintar hingga F untuk yang paling kurang pintar) bernama Aihara Kotoko yang jatuh cinta dengan orang paling populer di sekolahnya dari kelas A bernama Irie Naoki sejak tahun pertama. Di tahun seniornya, Ia kemudian mengakui perasaannya lewat surat cinta kepada Naoki dan ditolak mentah-mentah dengan alasan Naoki benci gadis bodoh. Pada hari yang sama Kotoko kehilangan rumahnya karena suatu musibah (di setiap serial beda-beda eui musibahnya) dan bersama ayahnya terpaksa menumpang di rumah teman ayahnya yang ternyata adala...

Rekomendasi Drama China-Taiwan

Akhir-akhir ini agak bosen dengan drakor yang genrenya itu-itu aja. Dorama juga susah nyari yang update maka beralihlah tontonanku ke drama China (aku nyebutnya China aja yah, masa harus bilang drama Tiongkok?). Setelah nonton 1 drama yang direkomendasiin teman malah ketagihan dan lanjut cari drama-drama lainnya apalagi wifi di tempat kerja mendukung banget. Tau kan drama china tuh suka panjang banget episodenya tapi untungnya intriknya gak terlalu lebay kayak saeguk Korea jadi tahan-tahan aja aku nonton banyak-banyak. Malah masih kurang sih, karena aku malah suka banget nonton ulang episode yang menurutku bagus. Hihi.. Yup tanpa berlama lama ini dia listnya. 1.         Love 020 Also known as : One Smile is Very Alluring Genre : Romance comedy, Youth Based on : One Smile is Very Alluring by Gu Man Directed by : Lin Yufen Starring : Yang Yang, Zheng Shuang Country of origin : China Original language(s) : Mandarin No. of episodes ...

Rekomendasi Drama China-Taiwan Part 2

Sebenarnya aku bukannya baru suka nonton drama China-Taiwan sekarang-sekarang ini. Tapi bisa dibilang baru suka lagi setelah dulu sering nonton waktu kecil. Aku udah mulai nonton drama China pas masa Putri Huan Zhu dan Kabut cinta ditayangkan di Indosiar pada akhir abad ke 20  dan awal abad 21. Hehe berasa lama banget yah tapi beneran serial Putri Huan Zhu itu tayang tahun 1998 dan Kabut Cinta tahun 2001-2002. Udah lama banget kan? Pokoknya kedua serial ini bakal bikin kamu nge-fans sama Vicky Zhao. Trus di tahun 2003-an drama Taiwan mulai terkenal dan tayang di TV swasta kayak SCTV dan RCTI. Sebut saja At the Dolphin Bay, Twins, Snow Angel dan tentu saja ada F4 yang Berjaya setelah membintangi Meteor Garden dan lanjutan-lanjutannya sejak tahun 2001. Jangan lupa Mars yang bikin Vic Chou jadi keren banget tayang tahun 2004. Di tahun 2005-an ada Devil Beside You yang dibintangi oleh Mike He. Pokoknya sebelum drakor booming banget, drama China-Taiwan udah banyak disuka di Indones...