Skip to main content

Jelajah Borneo : Samarinda Kota Tepian

Pintu Masuk Mahakam Lampion Garden
Ada replika Pisa dan Eiffelnya

 My Personal Guide a.k.a Sepupu
Jadi pasca lebaran akhirnya punya kesempatan untuk keluar kota mengunjungi keluarga. Ada beberapa kota yang kukunjungi di Kaltim ini. Kota pertama adalah Samarinda, si ibukota provinsi Kaltim yang terletak di tepian sungai mahakam. Apa yang kuingat dari Samarinda dulunya adalah untuk ke sana harus memakai katinting (kapal) melewati sungai mahjiakam dari Handil, Muara Jawa. Ternyata sekarang sudah sangat jarang. Untuk ke Samarinda cukup gampang, karena tinggal di daerah kilo jadinya cukup tunggu mobil di jalan depan tanpa harus ke terminal terlebih dahulu. Aku berangkat bersama kakak di hari kedua lebaran. Dan benar saja, tepat saat kami keluar sudah ada bus samarinda yang akan lewat. Meski masih suasana lebaran tapi orang yang ke Samarinda lumayan banyak jadinya dapet tempat duduk dekat pintu depan yang menghadap ke samping. Tapi gak apa-apa masih bisa menikmati pemandangan soalnya duduk paling depan. Jalannya seperti biasa menanjak dan menurun. Dengan pemandangan hijau dimana-mana. Ada satu tanjakan yang cukup terkenal namanya bukit harimau. Gak tau juga sih kenapa namanya seperti itu, ada yang bilang karena cukup curam dan sepanjang jalannya hanya hutan dan tidak ada pemukiman. Aku kurang perhatikan sih, soalnya biasalah suka tidur kalo naik mobil. Setelah 3 jam lamanya sampailah kita di terminal samarinda. Jalan yang dilalui sebenarnya agak berbeda dari biasanya soalnya ada pengalihan jalan. Tapi ada untungnya juga soalnya lewatin tempat pembuatan kapal, mirip di daerah bulkum tapi yang ini kapal besi dan tanker bukannya phinisi.
Sampe di terminal, kita shalat dulu sambil tunggu jemputan Om yang akan langsung bawa kita ke Tenggarong (akan diceritakan di edisi selanjutnya). Dari tenggarong kita kembali ke Samarinda buat bermalam. Pas lewatin Islamic Center, kita singgah dulu buat foto. Mesjidnya keren, besar, megah..
Sampe di rumah langsung istirahat soalnya tadi kelamaan di jalan karena Tenggarong yang totally macet. Rencananya sih mau ke Mall atau ke tempat nongkrong pas malam, tapi semua pada capek. Sempat keluar beli sikat gigi. Belinya naik motor sama sepupu. Sengaja muter-muter Kota Samarinda dulu sambil dia jelasin bangunan dan tempat-tempat yang dilewati. Alhasil belinya di Indomaret Universitas Mulawarman. Pas pulang maunya sih nongkrong cantik dulu di Jco yang ada di mall dekat rumah tapi baru inget ternyata keluarnya pake piyama, gak jadi deh. Untungnya dapet hiburan lain yaitu nonton Dorama judulnya Orange (Reviewnya kapan-kapan). Besoknya perjalanan diteruskan ke handil lalu balikpapan.
Sampe di Balikpapan langsung tepar dan demam. Tapi untung besoknya sudah membaik.
Bapak ternyata nyusulin ke Balikpapan trus dia mau ke Samarinda, jadinya ikut lagi deh. Masih dengan kendaraan umum yaitu bus. Yang ini malah lebih penuh jadinya aku di kasi kursi plastik trus di suruh duduk di tengah. Kursinya pake goyang-goyang lagi setiap tanjakan dan turunan. Tapi kali ini gak tidur. Jalanan ke Samarinda banyak warung Tahu Sumedang. Gak ngerti juga sih gimana tahu sumedang bisa jadi oleh oleh khas, apa kek khasnya balikpapan ato samarinda yang lain. Eh ada juga jalan yang berasa kayak jalan Makassar-Pare soalnya ada warung Coto Makassar, Jalangkote dan Roti Marosnya. Sampe Samarinda rencana terus ke rumah kakek di Bontang tapi Om berhalangan mengantar jadinya nginap dulu di Samarinda. Kita diajak makan siang di Warung Bali namanya Serasa. Makannya Kakap masak woku, dll. Terus pas malamnya sepupuku ngajakin keluar berdua naik motor. Kita ke mall SPC (kalo gak salah kepanjangannya Samarinda Plasa Center). Mallnya 5 lantai belum termasuk ukuran besar kalo dibandingkan mall Balikpapan yang besar dan luasnya kayak apa. Di SPC kita mutar-mutar aja, soalnya bingung mau ngapain. Sempat cobain jajanannya Frozen Banana dan Karage Kun. Trus makan malam di foodcourt Bakwan Malang (Baru tau kalo bakwan itu maksudnya bakso). Tapi makannya ayam kampung goreng sama Semangkuk kuah somay. Habis itu diajakin ke Mahakam lampion garden. Jadi taman dengan patung aneka bentuk dan warna yang kulihat di tepian sungai mahakam waktu siang itu ternyata adalah lampion dengan cahaya yang sangat indah. Untuk masuk di Istana Kremlinnya (ini depannya, trus nanti di dalamnya ada taman deh) harus bayar 10000/orang trus dikasih tiket berbentuk gelang kertas yang harus dipake pas masuk. Mirip-mirip sih sama secret garden yang kulihat di Summarecon Mall Bekasi, bedanya yang ini outdoor. Ada bermacam-macam bentuk patung lampion yang bisa dilihat. Ada miniatur landmark terkenal dunia kayak eiffel, merlion, pisa, monas, ada bentuk binatang seperti ikan, burung, trus ada juga berbagai pohon dan bunga.. Pokoknya warna-warni lah. Yah lumayanlah perjalanan selama ke Samarinda. Meskipun waktunya singkat tapi betul-betul bisa melihat Kota Tepian sungai mahakam ini dari berbagai sudut. Semoga lain kali bisa ke sana lagi.


Comments

Popular posts from this blog

Profil Deng Lun

Mumet dengan kerjaan, jadi mau update lagi deh biar fresh. Kali ini aku mau nulis profil salah satu aktor China favoritku. Awalnya mau nulis Yang Yang sih tapi dianggurin aja datanya. Nanti deh. Sekarang soalnya ngebet banget sama si senyum lebar, Deng Lun. Soalnya drama yang dia bintangi tuh oke banget. Ini dia profilnya Nama: Deng Lun Born: October 21 st , 1992 (yes, kami Cuma beda setahun) in Shijiazhuang, Hebei Prov Tinggi: 185 cm Berat: 65 kg Deng Lun merupakan lulusan Shanghai Theatre Academy dan memulai karirnya sejak 2013 dalam Drama TV berjudul “Flowers in Fog” (belum nonton sih) kemudian main di beberapa drama lainnya dan akhirnya karirnya terus menanjak. Aku sendiri jatuh hati sama dia waktu dia main di drama berjudul “Because of Meeting You” yang merupakan drama remake dari drama Korea berjudul “Jang Bo-ri is here”. Di drama ini ia berperan sebagai Li Yunkai, seorang pengacara yang merupakan teman masa kecil tokoh utama perempuan. Perannya yang ceria dan

Itazura na Kiss in all versions

Hajimemashite.. Maaf lagi sok Jepang.. Kali ini aku mau bahas soal salah satu Dorama Jepang yang saking populernya sampe diadaptasi dalam berbagai versi. Eng ing eng.. Itazura na Kiss.. Sudah pada nonton versi apa saja? Tenang aku juga belum nonton semua kok. Tapi bagaimana pun versinya kisahnya Cuma satu yaitu bercerita tentang Seorang cewek SMA yang kurang pintar dari kelas F (disini kelas dibagi berdasarkan kepintaran muridnya dan diurut dari A untuk yang paling pintar hingga F untuk yang paling kurang pintar) bernama Aihara Kotoko yang jatuh cinta dengan orang paling populer di sekolahnya dari kelas A bernama Irie Naoki sejak tahun pertama. Di tahun seniornya, Ia kemudian mengakui perasaannya lewat surat cinta kepada Naoki dan ditolak mentah-mentah dengan alasan Naoki benci gadis bodoh. Pada hari yang sama Kotoko kehilangan rumahnya karena suatu musibah (di setiap serial beda-beda eui musibahnya) dan bersama ayahnya terpaksa menumpang di rumah teman ayahnya yang ternyata adala

Review Cry Me a Sad River

Kali ini mau bahas salah satu film China yang cukup ngena di hati dan bikin ikutan nangis.  Ini dia Profilnya Also known: Bei Shang Ni Liu Cheng He Genres: Friendship, School, Youth, Drama, Melodrama, Tragedy Country: China Release: 30 September 2018 Starring: Ren Min, Xin Yun Lai, Zhao Ying Bo Sinopsis: Yi Yao dan Qi Ming adalah tetangga dan teman masa kecil yang pergi ke kelas yang sama. Murid pindahan Tang Xiao Mi menyukai Qi Ming dan menjadi cemburu dengan hubungan baik Yi Yao dengannya. Dia mengikuti Yi Yao dan menemukan rahasia miliknya. Tang Xiao Mi kemudian menggunakan rahasia ini untuk memulai bullyingnya di sekolah dan semua siswa lain bergabung. Penindasan itu perlahan menghancurkan Yi Yao, sampai Gu Sunxi muncul disampingnya dan membantunya. Namun sebuah tragedi kembali menghancurkan Yi Yao. Comment: #SpoilerAlert Setelah terlalu banyak menonton drama kali ini tertarik nonton film China. Yup, mungkin kita hanya familiar dengan film-film action, kung fu maupun his