Skip to main content

Mendaftar Kartu Prakerja

How's life?

56 hari di Balikpapan aku mulai stress, sensi bertambah meski berusaha untuk tidak mengeluh apalagi sedang bulan ramadhan. Yah aku sangat rindu rumah. Aku bukan perantau, aku cuma jalan-jalan, tapi pandemi ini membuatku tidak bisa kemana-mana apalagi pulang ke rumah. Aku bingung harus ngapain. Harusnya aku belajar sih soalnya buat persiapan tes selanjutnya. Tapi waktu tes yang entah kapan diumumkan bikin bingung juga buat belajar apalagi agak susah me time kalau harus jaga ponakan.

Sekarang jadi punya kebiasaan baru pantengin TVRI atau metro buat melihat pertambahan kasus, terus habis itu buka fb kawalcovid19.id buat cek berapa d sulsel dan was was sendiri kalau ada pertambahan positif dan meninggal. Selain itu juga suka buka situs JHU buat tahu kondisi seluruh dunia dan baca berita dari CNN, BBC, Reuters, Al Jazeerah, Kompas, VOA. Pokoknya Covid ini betul-betul mengubah hidup. Aku jadi jarang nge youtube dan bucinin Suju NCT sekarang.
Introku terlalu panjang dan melenceng dari judul. Maaf curcol. Nah belok ke judul.. buat menstabilkan perekonomian karena covid membuat sebagian sektor lumpuh, maka pemerintah mengucurkan dana 500 trilyun lebih. Dana itu terbagi atas dana bansos, stimulus dan dana-dana lainnya termasuk kartu prakerja yang dianggarkan sebanyak 20 trilyun. Program ini sudah direncanakan bahkan sebelum covid karena bersamaan dengan program kartu sakti presiden lainnya. Tapi baru direalisasikan sekarang mengingat covid 19 membuat banyak orang terpaksa dirumahkan alias PHK dan akhirnya jadi pengangguran. Untuk itu pemerintah mengeluarkan kartu prakerja senilai 3550 ribu per orang yang terdiri atas dana pelatihan 1 juta, insentif 600 ribu untuk 4 bulan setelah pelatihan dan 150 ribu untuk mengisi survey.
Mengingat diriku yang sedang dalam kondisi pengangguran, akhirnya kuputuskan untuk ikut mendaftar prakerja. Ternyata pendaftarannya secara online. Dan cukup memasukkan nomor KTP saja. Wah aku suka sistemnya. Soalnya biasanya bantuan seperti ini kalau lewat birokrasi pemerintah seperti RT atau kelurahan kadang hanya bisa dinikmati kalangan tertentu. Jadi pendaftaran online secara nasional bisa membuatnya adil karena dinilai secara objektif.
Tadinya aku pikir cukup mudah karena hanya memasukkan data KTP (foto KTP dan selfie bersama KTP) serta data alamat dan jenjang pendidikan. Ternyata cukup lama baru bisa berhasil mengupload dokumen KTP. Mungkin masalah server pikirku. Setelah gagal di gelombang pertama maka aku pun mencoba lagi di gelombang kedua alias minggu kedua. Yup pendaftaran kartu prakerja dibuka setiap minggu selama 4 hari. Kali ini aku berhasil mengunggah dokumen. Selanjutnya mengikuti tes kemampuan dasar. Tesnya terdiri dari beberapa soal saja dengan waktu yang cukup singkat. Pertanyaan yang muncul sekitar pendapat pribadi dan beberapa pertanyaan matematika sederhana. Setelah ikut tes aku harusnya pilih gelombang. Tapi bagian pilih gelombangnya malah tertulis "tidak menemukan gelombang". Baiklah aku harus bersabar lagi mengecek tiap hari sampai akhirnya tertulis daftar gelombang kedua. Kemudian muncul tulisan pendaftaranmu sedang dievaluasi. Tunggu beberapa hari lagi dan akhirnya muncullah tanda kalau aku sudah punya kartu prakerja alias punya nomor kartunya. Pengumuman lewat sms sendiri baru kuterima 3 hari kemudian.
Step selanjutnya adalah memilih kelas. Tapi sebelum itu harus mendaftarkan rekening untuk mendapat insentif. Ada 4 pilihan rekening yang bisa dipilih yaitu BNI, Ovo, LinkAja dan Gopay. Yup, insentif kartu prakerja diberikan secara non tunai. Soalnya kalau tunai musti antri lagi kalau mau ngambilnya, padahal sekarang tidak boleh ada keramaian dan harus physical distancing. Hanya saja pilihannya dikit banget, aku sih ngarepnya ada pilihan bank lain. Aku punya rekening BNI tapi udah gak pernah kupake jadi mungkin udah mati jadi akhirnya pilih OVO soalnya yang paling sering dipakai. Sayangnya setiap rekening yang didaftarkan harus yang sudah terverifikasi. Sementara ternyata OVO-ku masih belum. Soalnya biasanya cuma dipake lewat aplikasi grab gitu. Akhirnya install OVO dan mendaftar untuk upgrade menjadi OVO premier. Setelah itu harus nunggu paling lama 24 jam baru bisa terupgrade. Baiklah aku masih sabar. Eh setelah lewat 24 jam ternyata masih proses. Akhirnya install lagi aplikasi gojek. Tapi sama saja soalnya gopay juga harus di upgrade jadi gopay plus. Oke kita lihat yang mana duluan upgrade itu yang akan kujadikan rekening buat prakerja. Semoga cepat sih. Jadi tips buat yang baru akan mendaftar silahkan upgrade dulu OVO, gopay atau linkAja-nya. Jangan sampai kelamaan nunggunya.
Langkah selanjutnya adalah memilih pelatihan. Saat mendaftar sudah ada pilihan jenis pelatihan yang akan diikuti. Aku sih memilih bahasa asing. Soalnya emang mau meningkatkan kemampuan bahasa Inggris atau belajar bahasa asing lainnya soalnya nanti tesku ada bahasa asingnya. Untuk platform kuputuskan akan memilih Skill Academy by Ruang Guru. Alasannya karena aku nge-fans sama Belva. Hehe. Serius. Tapi alasan utamanya karena sebenarnya aku sedang belajar Toefl di Skill Academy. Jadi ceritanya aku pernah daftar di Ruang Guru. Tapi entah kenapa tidak pernah diterima. Hiks. Untungnya mereka malah ngasih voucher gratis buat beli kelas online di Skill Academy. Trus dikasi kuota gratis pula 30 gb bagi pengguna Tsel untuk mengaksesnya. Lumayan banget kan?
Untuk pengguna kartu prakerja, Skill Academy ada paket belajar yang terdiri atas beberapa kelas. Dan akupun bingung kalau pilih kelas bahasa Inggris berarti mengulang kelas Toefl ku dong. Sayang nya tidak ada kelas bahasa asing lainnya di Skill Academy. Tapi setelah menimbang dengan matang akhirnya kuputuskan akan mengambil paket bahasa Inggris. Soalnya ada kelas grammarnya juga. Selama ini aku tidak pernah betul-betul kursus bahasa Inggris. Jadi dasarku sangat kacau meski aku cukup fasih bicaranya dan nilai Toefl ku waktu tes 4 tahun yang lalu sudah diatas 500.
Inilah suka dukaku mendaftar kartu prakerja.

To be continued..

Ay^^!

Comments

Popular posts from this blog

Itazura na Kiss in all versions

Hajimemashite.. Maaf lagi sok Jepang.. Kali ini aku mau bahas soal salah satu Dorama Jepang yang saking populernya sampe diadaptasi dalam berbagai versi. Eng ing eng.. Itazura na Kiss.. Sudah pada nonton versi apa saja? Tenang aku juga belum nonton semua kok. Tapi bagaimana pun versinya kisahnya Cuma satu yaitu bercerita tentang Seorang cewek SMA yang kurang pintar dari kelas F (disini kelas dibagi berdasarkan kepintaran muridnya dan diurut dari A untuk yang paling pintar hingga F untuk yang paling kurang pintar) bernama Aihara Kotoko yang jatuh cinta dengan orang paling populer di sekolahnya dari kelas A bernama Irie Naoki sejak tahun pertama. Di tahun seniornya, Ia kemudian mengakui perasaannya lewat surat cinta kepada Naoki dan ditolak mentah-mentah dengan alasan Naoki benci gadis bodoh. Pada hari yang sama Kotoko kehilangan rumahnya karena suatu musibah (di setiap serial beda-beda eui musibahnya) dan bersama ayahnya terpaksa menumpang di rumah teman ayahnya yang ternyata adala

Profil Deng Lun

Mumet dengan kerjaan, jadi mau update lagi deh biar fresh. Kali ini aku mau nulis profil salah satu aktor China favoritku. Awalnya mau nulis Yang Yang sih tapi dianggurin aja datanya. Nanti deh. Sekarang soalnya ngebet banget sama si senyum lebar, Deng Lun. Soalnya drama yang dia bintangi tuh oke banget. Ini dia profilnya Nama: Deng Lun Born: October 21 st , 1992 (yes, kami Cuma beda setahun) in Shijiazhuang, Hebei Prov Tinggi: 185 cm Berat: 65 kg Deng Lun merupakan lulusan Shanghai Theatre Academy dan memulai karirnya sejak 2013 dalam Drama TV berjudul “Flowers in Fog” (belum nonton sih) kemudian main di beberapa drama lainnya dan akhirnya karirnya terus menanjak. Aku sendiri jatuh hati sama dia waktu dia main di drama berjudul “Because of Meeting You” yang merupakan drama remake dari drama Korea berjudul “Jang Bo-ri is here”. Di drama ini ia berperan sebagai Li Yunkai, seorang pengacara yang merupakan teman masa kecil tokoh utama perempuan. Perannya yang ceria dan

Cheese in the Trap : Drama vs Movie

Note : Spoiler Alert! Jadi buat yang belum nonton, waspadalah. Hehe Akhirnya bisa nonton juga film yang udah ditunggu sejak dulu. Sejak sebel banget sama dramanya yang punya ending gaje. Tentu saja berharap banyak film ini akan menjawab segala kekesalan dengan ending yang lebih jelas, eh gak taunya…. Hiks.