1.
Jelaskan batasan dan
sejarah pasifik barat daya yang anda ketahui!
Jawab :
Batasan Pasifik Barat Daya, mengalami perkembangan
kedalam 3 fase, yang cukup membingungkan. Pasifik Barat Daya pada tahun 1980-an
meliputi Australia, Indonesia, serta negara ASEAN lainnya. Sedangkan Pasifik
Selatan lebih merujuk pada negara-negara seperti Fiji, French Polynesia, Guam,
Kiribati, New Caledonia, Pulau-Pulau Pasifik Teritorial, Kepulauan Solomon,
Tonga, Vanuatu, Samoa Barat, Kepulauan mikronesia, Kepulauan Polinesia lainnya
dan Selandia Baru. Istilah untuk menunjukkan letak kawasan Pasifik barat Daya
ini, kemudian menjadi berkembang dengan mencaplok wilayah Pasifik Selatan.
Pasifik barat daya yang dimaksud terdiri atas negara-negara besar dan
negara-negara kecil (dalam arti wilayah) atau negara-negara maju dan
negara-negara sedang berkembang (dalam arti ekonomis). Negara besar dalam arti
wilayah adalah Australia dan Papua Nugini, sedang negara maju dalam ekonomi
adalah Australia dan Selandia Baru. Negara-negara lainnya pada umumnya
merupakan negara-negara kecil dan sedang berkembang, serta merupakan
negara-negara muda yang bersifat “mini state”. Saat ini untuk penunjukkan
kawasan Pasifik Barat Daya berkembang menjadi kawasan yang merujuk ke wilayah
Samudera Pasifik, terbentang mulai dari Papua Nugini sebelah barat sampai
Kepulauan Pitcairn sebelah timur, berbatasan dengan Indonesia, Australia dan
New Zealand.
Kawasan Pasifik Barat Daya atau yang saat ini lebih
dikenal dengan nama sebutan Pasifik Selatan merupakan kumpulan Negara-negara
yang terletak di Samudera Pasifik. Istilah Pasifik Barat Daya digunakan pada
masa Perang Dunia II, dimana kawasan ini dijadikan sebagai tempat uji coba
nuklir oleh tentara sekutu (Amerika Serikat), Inggris, dan Negara-negara lain
yang menjadi aktor dalam perang tersebut.
Pada awalnya, daerah Pasifik diduduki oleh
imigran-imigran dari Asia Tenggara dan Asia yang kemudian dikenal sebagai suku
bangsa Melanesia, Mikronesia dan Polinesia. Ini berawal dari 5000 tahun yang
lalu. Kemudian dimulailah eksplorasi bangsa eropa dan masa colonial. Orang
Eropa pertama yang mendarat di Pasifik adalah kebangsaan Spanyol, disusul
Portugis (Ferdinand Magellan) yang sampai pada Tuamotu dan Guam. Selanjutnya
adalah Belanda pada abad ke 17. Meskipun para navigator ini yang memberikan
pengetahuan mengenai Pasifik tetapi James Cook lah yang berjasa dalam
menghubungkan Eropa dengan kawasan ini. Dia kemudian mulai membuat peta dan
mempelajari keadaan sekitar. Selama abad ke-19, Perancis, Inggris, Jerman dan
AS menjadikan beberapa negara tersebut sebagai rumah yang belum diklaim oleh
kekuatan koloni. Kolonisasi membawa peningkatan terhadap perdagangan, dan
aktivitas misionari, dan kemudian berkembang sengketa antara orang Barat dan
penduduk asli.
Selama Perang Dunia I, Jepang memperoleh control
atas Jerman di mikronesia. Dan setelah Perang Liga Bangsa-bangsa membagi
kepemilikan Jerman pada Jepang, Australia dan New Zealand. Perang Dunia II
Jepang kembali menjadikan Pasifik sebagai lahan pertempuran dan terlihat untuk
memperluas kekaisarannya. Setelah perang, pasifik Barat Daya dilihat sebagai
tempat yang bagus dijadikan lahan percobaan nuklir.
2.
Jelaskan kondisi
geografis dan demografis pasifik barat daya!
Jawab :
Dari segi geografis, Kawasan ini
memiliki wilayah lautan 1/3 wilayah lautan dunia . Kawasan Pasifik Barat Daya
sebagian besar terdiri atas Pulau-Pulau yang sangat kecil, berjumlah banyak dan
terpisah satu sama lain oleh lautan dengan jarak berjauhan. Zona iklimnya juga
berubah-ubah, sehingga mengakibatkan rentannya terhadap bencana alam. Kepulauan
ini banyak mengandung kandungan sumber daya alam, Namun sector utama
perekonomiannya terdapat pada pertanian, kehutanan, dan perikanan seperti pada
Fiji, Cook Island, Solomon Island, Tonga, Vanuatu, Western Samoa, dan Papua
Nugini. Mereka juga kaya akan bahan tambang, seperti emas, tembaga, dan nikel.
Sedangkan demografisnya bahwa wilayah
ini jumlah penduduknya sangat kecil, terkecuali Papua Nugini. Bahkan ada satu
territory yang hanya dihuni oleh 50 orang. Penduduk di Pasifik Barat Daya ini
pada umumnya terdiri dari 3 kelompok. Pertama kelompok Melanesia yang mendiami
PNG, Kep. Solomon, Vanuatu, Fiji dan New Caledonia. Kedua, kelompok Polinesia
yang ada di Tonga, Samoa Barat, Samoa Amerika, Nieu, Cook Island, Tuvalu,
Tokelau, Wallis & Futuna, French polinesia, Pitcairn dan Norfolk. Ketiga,
kelompok Mikronesia mendiami pulau-pulau seperti Kepulauan Matshall, Nauru,
Kiribati, dan Federasi Mikronesia. Sekitar 70% penduduk bekerja dibidang
pertaniaan, tetapi produksi pangan tidak/belum memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Hanya Papua Nugini saja yang dapat memenuhi kebutuhan pangannya sendiri.
Kawasan ini memiliki tingkat pengangguran yang tinggi sebagai akibat adanya
urbanisasi, terbatasnya fasilitas kesehatan dan pendidikan.
3.
Jelaskan presentasi
anda dengan actor-aktor eksternal dan kondisi organisasi internasional!
Jawab
:
Samoa Barat banyak dipengaruhi oleh aktor-aktor
eksternal utamanya negara-negara besar Eropa. Beberapa negara tercatat pernah
menjajah Samoa Barat. Samoa Barat pertama kali di jelajahi oleh pelaut Belanda
kemudian diikuti oleh penjelajah prancis. Pada tahun 1830-an Missioaris Inggris
mulai berdagang di Samoa Barat. Kemudian diikuti dengan kedatangan pada 1856. Hal
ini kemudian memicu konflik antara Inggris, Amerika dan Jerman hingga akhirnya
kerajaan Samoa hancur dan menjadi kerajaan netral di bawah ketiga negara
tersebut. Lalu kemudian dalam Samoa Tripartitie Convension akhirnya wilayah
Samoa terbagi atas tiga yaitu kepulauan Solomon yang dimiliki oleh Inggris dan
kepulauan Samoa yang terbagi menjadi Samoa Amerika di bawah Amerika dan Samoa
Barat di bawah Jerman. Pada perang dunia pertama Selandia Baru menduduki
wilayah Samoa dan merebut Samoa Barat dari Jerman. Samoa Barat merdeka dari
Selandia Baru pada 1 Januari 1962.
Banyaknya negara yang pernah menduduki Samoa Barat
memberi pengaruh tersendiri terhadap aspek politik, ekonomi dan Sosial Budaya
di Samoa Barat. Meski telah merdekah hingga saat ini Samoa Barat masih
bergantung pada Selandia Baru secara ekonomi. Samoa Barat sangat menggantungkan
dirinya terhadap bantuan asing dalam hal ini IMF guna membantu proses
pembangunan negaranya. Pihak lain yang turut serta memberikan bantuan terhadap
Samoa Barat adalah United Nations Development Program (UNDP), Asean
Development Bank (ADB), Komisi Ekonomi dan Sosial untuk Asia Pasifik
(ESCAP), Food and Agricultural Organization (FAO), United Nations
Educational Social and Cultural Organization (UNESCO), United Nation
Fund For Population Activities (UNFPA),World Wide Fund for Nature
(WWF) .
Samoa Barat tergabung kedalam beberapa organisasi
internasional. Samoa Barat menjadi anggota PBB Juli 1997. Samoa Barat juga
adalah salah satu pencetus lahirnya organisasi regional South Pacific Forum
(SPF). SPF adalah satu-satunya organisasi regional yang terkemuka, yang
merupakan pertemuan tahunan para kepala pemerintahan dari negara-negaa merdeka
di kawasan Pasifik Selatan. secara resmi organisasi ini dibentuk tahun 1971,
namun fondasinya telah diletakkan sejak tahun 1962 sampai tahun 1970, ketika
para pemimpin masyarakat Pasifik Selatan telah berusaha untuk mengurangi sifat
penjajahan dari SPC (South Pasific Commision ) yang didirikan oleh
negara-negara bekas penjajah. Para pemimpin pasifik Selatan sangat kecewa
terhadap pihak kolonial yang tidak mengizinkan mereka untuk mendiskusikan
masalah-masalah politik yang mereka alami dalam SPC, sementara mereka juga
tidak mempunyai kemampuan dan kekuatan untuk mengubah aturan mengenai pelarangan
tersebut. kekecawaan tersebut melahirkan sebuah organisasi ekonomi diantara
negara/wilayah Pasifik Selatan, yangberada di luar SPC, dan menamakan dirinya
sebagai Pacific Island Producers’ Secretariat (PIPS), yang kemudian
mengubah namanya menjadi Pasific Island Priducers’ Association (PIPA).
Organisasi tersebut dipandang sebagai cikal-bakal SPF. Dari 5-7 Agustus 1971,
pertemuan pertama Forum Pasifik Selatan diprakarsai oleh New Zealand dan
diselenggarakan di Wellington, dengan petugas dari tujuh negara termasuk
Presiden Nauru, Perdana Menteri Samoa Barat, Tonga dan Fiji, Perdana Menteri
Cook Island, Menteri Australia Wilayah Eksternal, dan Perdana Menteri Selandia
Baru.
Selain itu Samoa Barat juga tergabung dalam
organisasi negara-negara pasifik lainnya. Samoa Barat tergabung dalam Pacific
Plant Protection Organization (PPPO), The East-West Center (EWC), Forum
Fisheries Agency (FFA), Secretariat for the Pacific Community (SPC),
Secretariat of the Pacific Regional Environment Programme (SPREP), Pacific
Islands Forum (PIF), The Pacific Islands Applied Geoscience Commission
(SOPAC), dan South Pacific Board for Educational Assessment (SPBEA)
4.
Apa Makna dari
pertemuan kemarin sebenarnya?
Jawab
:
Pertemuan pada tanggal 21 Mei adalah pembukaan Konferensi Second General Assembly Centrist Asia
Pasific Democrat International (CAPDI) yang diadakan di Hotel Sahid Jaya Makassar.
Konferensinya sendiri berlangsung pada 21-22 Mei 2013, dihadiri ratusan peserta
dan delegasi dari 20 negara. Di antaranya
yaitu 25 anggota resmi CAPDI, 48 orang undangan spesial, 39 rombongan
Pemerintahan Kamboja, dan 12 delegasi Filipina, serta utusan dari negara-negara
lain seperti Inggris, Spanyol, Kanada dan lain-lain di Asia Pasifik.
CAPDI adalah organisasi non profit
yang menekankan kerjasama dalam politik internasional. Pada sidang umum kali
ini mengangkat tema 'Mobilizing Governments, Political Parties, and Civil
Societies to Jointly Promote Peace and Reconciliation and to Fight Climate
Change in Asia'. Pembukaan konferensi dihadiri oleh Jusuf Kalla sebagai
ketua CAPDI, menko kesra Agung Laksono dan gubernur Syahrul Yasin Limpo sebagai
tuan rumah. Beberapa pemimpin kepala negara yang hadir seperti mantan Presiden
Filipina Fidel Ramos, Presiden CAPDI dari Filipina Jose de Venecia, Wakil
Presiden Nepal Madhaw Kumar Nepal, Sekjen parlemen Pakistan Senator Mushahid
Hussein Sayyid, Wakil Presiden Meksiko Jose Rivera Banuet, dan Wakil Presiden
Korea Selatan Hon Chung Eui-yong. Beberapa pemimpin yang hadir memberikan
sambutannya terkait tema yang diangkat pada hari itu.
5.
Analisa prospek
kerjasama Indonesia dengan Samoa Barat!
Jawab
:
Kerjasama Indonesia dan Samoa Barat dijalin pada
tahun 1980 dan masih dirangkap perwakilan RI di Wellington, Selandia Baru.
25-28juli 1983 Menteri luar negeri RI, Mochtar Kusumaatmaja melakukan kunjungan
untuk menawarkan program KTNB (Kerjasama Teknis Negara Berkembang) Indonesia
yang kemudian di sambut positif. 17-28 september 1983 menteri luar negeri Samoa
Barat, Lanofa Meti mengunjungi Indonesia dan meninjau Timor Timur serta
berbagai proyek pembangunan Bali, Yogyakarta dan Bandung. Hubungan kerjasama RI
dengan Samoa Barat antaralain dalam bidang teknik. Program kerjasama Indonesia
yakni TCDC ( Technical Among Developing Countries). Bantuan teknik
indonesia yang diharapkan oleh Samoa Barat meliputi bidang pertanian, perikanan
pembanguan masyarakat desa dan pendidikan bagi calon mualim pelayaran dan
penerbangan.
Sejak awal tahun 2006 Kementerian Luar Negeri RI
mendirikan Direktorat Kerjasama Teknis untuk melaksanakan berbagai program
dimana negara-negara berkembang lainnya dapat meningkatkan kapasitas mereka,
menghargai pentingnya persahabatan antar negara, dan memungkinkan masyarakat di
seluruh kawasan untuk lebih memahami budaya dan tradisi Indonesia. Salah satu
negara yang diajak bekerjasama adalah Samoa Barat khususnya dalam program
pelatihan internasional budidaya perikanan air tawar.
Melihat berbagai kerjasama yang telah dilakukan oleh
kedua negara, maka bisa dipastikan bahwa kedepannya kedua negara akan bisa
lebih meningkatkan lagi kerjasamanya khususnya di bidang perairan dan kelautan
karena keduanya adalah negara kepulauan. Indonesia sebagai negara yang lebih
maju di bidang perairan dibanding Samoa Barat dapat membantu Samoa Barat dengan
memberi pelatihan dan mengirimkan ahli-ahli perikanannya untuk Samoa Barat.
Comments
Post a Comment