Parepare
sebagai kota Bandar Madani seringkali hanya jadi tempat transit
turis-turis baik domestik maupun mancanegara bukannya tujuan wisata. Soalnya tujuan wisata mereka yang sebenarnya adalah Toraja atau Bulukumba yang memang terkenal dengan pariwisatanya. Tapi,
seiring dengan pembangunan yang terus dilakukan, sekarang Parepare sudah bisa
jadi destinasi wisata yang menarik loh. Nah karena termasuk kota kecil dengan
luas wilayah 99,33 km2 (source: Wikipedia), jadi bisa banget keliling Parepare Cuma
sehari. Bingung mau kemana saja? Kali ini aku buat itinerary One Day Trip
di Parepare. Meski secara geografis tidak berdomisili di Parepare, tapi
Parepare sudah menjadi bagian dari keseharianku dan aku cukup banyak sudah
mengenal kota ini (kecuali hapal jalan, aku angkat tangan).
Disclaimer:
Tulisan ini tidak berafiliasi dengan bisnis atau produk apapun, hanya
berdasarkan pengalaman penulis.
Transportasi
Untuk
ke Parepare bisa dilalui dengan jalur darat dan laut. Yang dari luar Sulawesi,
bisa pakai pesawat ke Bandara Sultan Hasanuddin (Makassar) dan dilanjut dengan
menggunakan mobil sewa menuju Parepare dengan jarak 140,3 km selama kurang
lebih 3 jam. Yang mau lewat laut, di Parepare ada pelabuhan Nusantara jadi bisa
menggunakan kapal Pelni atau kapal swasta lainnya.
Lokasi Parepare (Cr: Wikipedia) |
Transportasi
yang tersedia di Parepare adalah Pete-pete (angkot dengan khas warna kuning) dengan
beberapa lokasi tujuan yang tertulis di kaca depan, ojek, becak serta
transportasi online (grab).
Hotel dan Penginapan
Di
Parepare terdapat beberapa hotel dan penginapan yang bisa ditempati. Kalau aku
sih merekomendasikan Hotel Kenari soalnya berada di ketinggian jadi bisa
sekaligus liat pemandangan Parepare dari atas. Terus sudah ada kolam renangnya
juga. Untuk price dan kontak bisa di googling yah.
Cr: Instagram |
One Day Trip
06.00 – 08.00 WITA
Waktu
ini adalah saat yang tepat untuk mempersiapkan diri sebelum melakukan One Day
Trip di Parepare. Persiapan yang dibutuhkan bisa mandi, sarapan, menyiapkan
pakaian ganti (kalau berenang), alat shalat, air minum dan cemilan seadanya.
Bagi yang berada di luar kota dan tidak berencana menginap bisa tiba pada waktu
ini.
08.00 – 11.00 WITA
Sebagai
daerah pesisir, tentu saja aku akan merekomendasikan wisata pantai sebagai
destinasi pertama di Parepare. Ada 2 pilihan pantai yang sering dikunjungi
wisatawan yaitu Pantai Lumpue yang terletak di perbatasan Parepare-Barru dan
Pantai Tonrangeng yang terletak agak jauh. Untuk mencapai kedua tempat tersebut
bisa menggunakan Pete-Pete (Baca: Angkot) tujuan Lumpue, jangan lupa
menyebutkan lokasi yang dituju karena angkot di Parepare akan mengantar sampai
titik yang dituju selama masih berada dalam lingkup wilayahnya. Jika tinggal di
Hotel Kenari, maka perlu mengambil angkot Type C kemudian singgah sebelum
jembatan Sumpang lalu disambung dengan Pete-pete tujuan Lumpue. Satu kali naik
angkot Cuma perlu membayar Rp5.000,- alias jauh dekat tarif tetap sama.
Pantai Lumpue (Cr: pantainesia.com) |
Pantai
Lumpue telah menjadi destinasi wisata masyarakat Parepare sejak dulu dan tidak
banyak mengalami perubahan. Pantai lumpue memiliki air laut yang bening dengan
pasir pantai halus kecoklatan. Di pantai ini kita bisa mandi sepuasnya cukup
membayar tiket masuk. Fasilitasnya sendiri tidak banyak, kita bisa menyewa
ban juga rumah bambu yang bisa disewa. Ada kamar mandi dan WC juga. Bagi yang
belum sarapan jangan khawatir karena di pantai ini terdapat kios-kios penjual
yang menjual nasi kuning, sokko’ (ketan), dan juga bakwan. Rasanya dijamin
enak.
Pantai Pasir Putih Tonrangeng (Paputo Beach) - Cr: bataritours.com |
11.00 – 12.30 WITA
Kegiatan
selanjutnya tentu saja makan siang. Nah yang mau makan siang dengan menu
beragam dan tempat yang menarik aku rekomendasikan buat mengunjungi Rumah Makan
Teras Empang yang berlokasi sebelah kanan setelah Jembatan Salo Karajae dari
arah pantai. Teras Empang cukup unik karena berada diantara empang yang berisi
ikan-ikan dan tepi Salo Karajae. Mayoritas bangunannya dari kayu. Bangunan
utamanya sendiri berbentuk kapal, serta terdapat banyak rumah-rumah yang
terbuat dari kayu jadi bisa makan sambil lesehan juga.
Menu
yang disajikan disini beragam mulai dari ikan, ayam, bebek, sop ubi, aneka mie
serta menu cemilan seperti pisang dan kentang goreng. Untuk minuman ada mini café
yang menyediakan kopi, susu, teh. Tapi minuman yang paling recommended adalah
es poteng yang merupakan minuman sirup DHT campur susu dan poteng (tape
singkong).
Untuk
yang mau shalat jangan khawatir karena tempat ini dilengkapi mushalla yang
berada di atas empang.
12.30 – 15.00 WITA
Waktu
ini adalah acara bebas dan bisa juga kembali ke hotel untuk istirahat karena
Parepare cukup panas di siang hari. Tapi bagi yang ingin melanjutkan trip bisa berbelanja barang-barang Malaysia di toko-toko yang terdapat di sepanjang jalan Bau Massepe. Yah, cukup banyak barang Malaysia yang diimpor lewat jalur laut. Barang Malaysia banyak disukai wisatawan yang datang ke Parepare karena berkualitas dan tahan lama. Buat yang mau belanja oleh-oleh penganan dari Parepare bisa ke Toko Sinar Terang. Disana tersedia berbagai macam kue dan snack yang bisa dibeli buat oleh-oleh. Sinar Terang juga terkenal akan mantaunya. Dulu gak afdol kalau gak bawa mantau dari Parepare, tapi sekarang di Makassar juga ada. Cuman banyak yang bilang tetap yang khas dari Parepare (padahal satu produksi).
15.00 – 16.30 WITA
Saatnya
melanjutkan perjalanan mengeksplor Parepare. Kali ini aku merekomendasikan
Kebun Raya Jompie yang merupakan hutan kota Parepare yang dijadikan tempat
pariwisata. Untuk ke Kebun Raya Jompie bisa menggunakan Pete-Pete tujuan
Lapadde tapi ada baiknya menggunakan layanan transportasi online karena
lokasinya cukup jauh.
Disini kita bisa melihat berbagai jenis tanaman khususnya tanaman endemik Sulawesi. Terdapat rumah kaca, Tower, gedung pertemuan dan jalan setapak yang menjangkau setiap tempat. Tempat-tempat tersebut bisa menjadi spot foto yang instagramable jadi sehatnya dapat bahagianya dapat.
Disini kita bisa melihat berbagai jenis tanaman khususnya tanaman endemik Sulawesi. Terdapat rumah kaca, Tower, gedung pertemuan dan jalan setapak yang menjangkau setiap tempat. Tempat-tempat tersebut bisa menjadi spot foto yang instagramable jadi sehatnya dapat bahagianya dapat.
16.30 – 18.00 WITA
Tujuan
wisata selanjutnya adalah Pasar Senggol yang bisa dijangkau menggunakan
pete-pete maupun transportasi online. Pasar Senggol merupakan pasar malam dan
surganya cakar. Cakar atau cap karung mengacu pada pakaian bekas yang memang
menjadi destinasi wisata unik di Parepare sejak dahulu kala. Berbagai jenis
pakaian bekas yang diimpor dari berbagai negara bisa ditemukan disini mulai
dari atasan, bawahan, sepatu, topi, dan tas. Yang teliti mencari bisa menemukan
merek terkenal seperti Nike, Adidas, Reebook, Fila, Prada dan branded terkenal
lainnya. Selain cakar, disini juga dijual pakaian baru, pernak pernik dan bahan
makanan mentah dan instan seperti ikan, ayam, dan sayur mayur serta bahan
makanan lainnya. Ada juga deretan penjual makanan dan café-café dengan suguhan
panorama laut dan kapal yang bersandar di pelabuhan Nusantara.
Cr: Instagram |
Saatnya
makan malam. Rekomendasiku kali ini adalah rumah makan Padang yang sudah
terkenal sejak dulu di Parepare. Yup, Nasi Padang is everywhere. Namanya Goyang
Lidah dan tepat berada di Senggol juga. menu yang dijual sama seperti rumah
makan Padang pada umumnya tapi yang terkenal adalah paket ayam goreng yang
terdiri atas Ayam yang digoreng dengan telur ditambah tempe goreng yang juga
digoreng dengan telur, nasi serta sayur daun singkong dan nangka muda khas
Padang. Kita juga bisa memesan minuman. Selain di Senggol, Goyang Lidah sudah
punya beberapa cabang yang tersebar di Parepare. Meski telah banyak warung
makan dan café baru di Parepare, tapi favoritku tetap Goyang Lidah.
Di
dekat Goyang Lidah juga ada Mesjid Raya Parepare bagi yang ingin Shalat.
19.00 – 21.00 WITA
Destinasi selanjutnya yang wajib dikunjungi adalah Lapangan Andi Makkasau. Dari Pasar
Senggol menuju Lapangan ini kita bisa jalan kaki, sewa becak, ataupun
menggunakan Pete-Pete dan Transportasi Online. Lapangan Andi Makkasau di siang
hari memang difungsikan sebagai pusat kegiatan olahraga. Namun saat malam
menjelang, lapangan ini berubah menjadi Pasar Malam dimana terdapat banyak kios-kios
street food yang enak-enak serta berbagai permainan yang menarik seperti mobil
yang diroda bersama teman, motor, mobil untuk anak-anak dengan remote control,
tempat main pasir, mancing-mancing, serta berbagai permainan lainnya. Jangan
lupa saat sampai di Lapangan Andi Makkasau singgah dulu berfoto di Monumen
Cinta Sejati Habibie Ainun. Yup, monumen ini untuk mengenang sosok Presiden ke
3 Indonesia yaitu B.J. Habibie yang lahir di Kota Parepare. Meski lebih jelas
di siang hari tapi di malam hari juga bisa berfoto kok. Di monumen ini juga
bisa berfoto dengan orang-orang berkostum tokoh-tokoh kartun dengan membayar
Rp2.000,-.
Monumen Habibie Ainun (Cr: Wikipedia) |
21.00 - 24.00 WITA
Setelah main-main di lapangan, yang ingin nongkrong cantik bisa melanjutkan ke Jalan Mattirotasi. Berbagai jenis kafe dan coffee shop berjejer sepanjang jalan pinggir laut tersebut dan bisa menjadi pilihan nongkrong dengan berbagai fasilitasnya. Meski aku sendiri jarang ke kafe sih. Tapi beneran banyak pilihan kafe disana. Buat yang suka minum kopi bisa ke warkop fachrul dan kafe ambhank. Yang mau seru-seruan rame-rame bisa ke S3 Box yang terdiri atas susunan kontainer dimana kita bisa memesan aneka kuliner dan ada live musicnya. Yang ingin sedikit formal, ketemu klien atau kumpul keluarga bisa ke Alya Cafe and resto. Yang ingin mengisi feed instagram dengan foto catchy dan artshy bisa ke Siadjirah cafe. Kita bisa berfoto dengan latar dinding yang dihiasi tape kaset bekas aneka warna. Ada juga gramofon dan berbagai barang antik dan unik di beberapa sudutnya. Dan pencahayaan yang redup bagus untuk tone foto.
Demikian
rekomendasi One Day Trip ku. Meski tidak mencakup semua destinasi wisata di
Parepare tapi beberapa objek wisata yang kurekomendasikan sudah cukup lengkap
untuk bisa mengenal Parepare. Kota ini terkenal dengan lampu-lampunya jadi
bahkan sepanjang jalan pun mata kita masih berwisata. Melalui jembatan salo
Karajae kita juga bisa singgah berfoto di Tonrangeng River Side yang indah pada
siang hari dan penuh lampu-lampu di malam hari. Yang ini sebaiknya tidak dilakukan
siang hari karena matahari akan sangat terik. Ayo ke Parepare.
Parepare-mu,
Parepare-ku, Parepare Kita Semua.
Ay^^!
Comments
Post a Comment